Kerugian Akibat Bencana di Aceh Selama 2021 Capai Rp223 Miliar

Rambu peringatan bencana tsunami di Pantai Gampong Jawa, Banda Aceh.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

VIVA – Kerugian akibat bencana di Provinsi Aceh selama tahun 2021 mencapai Rp223 miliar. Bencana yang terjadi mengakibatkan 6 orang meninggal dunia, 1 orang hilang, 13 luka-luka dan 123.429 jiwa ikut terdampak.

Merinding! Jayabaya Ramal Bencana Alam Berupa Banjir dan Gunung Meletus di Mana-mana

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas menyebutkan, dalam kurun waktu itu, total 619 bencana terjadi Aceh.

“Jumlah pengungsi sebanyak 8.274 orang serta 3.605 rumah terdampak. Total prakiraan kerugian mencapai Rp 223 miliar rupiah,” kata Ilyas dalam keterangannya, Rabu, 1 Desember 2021.

Longsor Tewaskan 20 Orang, Pemerintah Tetapkan Tana Toraja Status Tanggap Darurat 

Bencana selama 2021 itu didominasi kebakaran pemukiman yakni sebanyak 251 kali. Jumlah kerugian yang diakibatkan oleh bencana kebakaran ini senilai Rp94 miliar.

Kemudian, disusul dengan kebakaran hutan dan lahan terjadi sebanyak 131 kali. Lahan yang terbakar seluas 434 hektare. Selanjutnya, angin puting beliung terjadi sebanyak 80 kali dan merusak 288 rumah warga dengan total kerugian senilai Rp11 miliar.

Banjir Melanda Rusia, Lebih dari Sekitar 15.000 Rumah Terendam

Sementara banjir, katanya, terjadi 93 kali yang berdampak pada 2.524 rumah dan 1 jembatan, 1 tanggul serta 210 hektare sawah terendam. Sedangkan banjir bandang, kata Ilyas, terjadi 5 kali kejadian dan merendam 272 rumah dengan prakiraan kerugian Rp2,6 miliar.

“Banjir dan longsor terjadi 10 kali kejadian merendam 96 rumah dengan perkiraan kerugian mencapai Rp 13,2 miliar,” kata Ilyas.

Kapal nelayan melintas di perairan pantai dipasangi rambu peringatan tsunami, Desa Kampung Jawa, Banda Aceh, Aceh, Minggu (22/12/2019). Pemasangan rambu kawasan bencana tsunami di sejumlah lokasi pantai daerah itu merupakan peringatan bagi warga pesisir.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Ampelsa

Sedangkan banjir rob, terjadi sebanyak 5 kali dan merusak 29 rumah. Bencana ini terjadi di Kota Lhokseumawe dan di Aceh Timur. Kemudian, abrasi terjadi sebanyak 5 kali dan merusak 6 rumah dengan perkiraan kerugian Rp1,2 miliar.

Ilyas menambahkan bahwa pada 27 Juni lalu juga terjadi bencana dengan kategori kegagalan teknologi di Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur. Bencana yang diduga keracunan gas berasal dari PT Medco ini mengakibatkan 531 jiwa dari 112 kepala keluarga terdampak.

Semua bencana juga berdampak pada 27 sarana pendidikan, 2 sarana kesehatan, 12 sarana pemerintahan, 13 sarana ibadah. Berdampak pula pada 148 ruko, 9 jembatan, 7 tanggul dan 269 meter badan jalan akibat banjir dan longsor.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya