Malam Ini, Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran

Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan DIY.
Sumber :
  • ANTARA/HO/twitter BPPTKG

VIVA – Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Rabu 1 Desember 2021 malam. Dua kali awan panas guguran ini terjadi yaitu pada pukul 20.00 WIB dan 21.04 WIB.

Top Trending: Ramalan Jayabaya hingga Anggota TNI dan Polri Tewas Diserang KKB Sepanjang 2024

Awan panas guguran yang keluar pukul 20.00 WIB diketahui memiliki jarak luncur sejauh 2.200 meter. Sementara awan panas guguran di jam 21.04 WIB memiliki jarak luncur kurang lebih 3.000 meter.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida menerangkan bahwa awan panas guguran yang pertama dikeluarkan pada pukul 20.00 WIB dengan jarak luncur sejauh 2200 meter ke barat daya.

Merinding! Kisah Nyata Konser Ghaib di Kaki Gunung Merapi, Penonton Hening Tanpa Ekspresi

"Awan panas guguran tanggal 1 Desember 2021 pukul 20.00 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 62 mm dan durasi 186 detik. Jarak luncur kurang lebih 2,2 km ke arah barat daya," tutur  Hanik dalam keterangan tertulis.

Gunung Merapi

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq
PVMBG Rekam Erupsi 102 Detik Gunung Semeru, Sumber Magma di Kedalaman 6 Kilometer

Hanik menjabarkan, untuk awan panas guguran kedua terjadi pada pukul 21.04 WIB. Awan panas guguran ini mempunyai jarak luncur sejauh 3.000 meter dengan arah ke Kali Bebeng.

"Terjadi awan panas guguran pada 1 Desember 2021 pukul 21.04 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 41 mm dan durasi 702 detik. Jarak luncur kurang lebih 3 kilometer ke hulu Kali Bebeng," kata Hanik.

Hanik membeberkan Gunung Merapi saat ini masih berada di Level III atau siaga. Gunung Merapi telah berstatus siaga sejak 5 November 2020 yang lalu.

Hanik merinci potensi bahaya saat ini berupa guguran lawan dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh 3.000 meter ke arah Sungai Woro dan sejauh 5.000 meter ke arah Sungai Gendol, Sungai Kuning, Sungai Bedog, Sungai Boyong, Sungai Krasak, Sungai Bebeng dan Sungai Putih.

"Sedangkan potensi bahaya lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplotif dapat mencapai 3.000 meter dari puncak Gunung Merapi," ujar Hanik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya