Warga yang Buta Usai Vaksin: Saat Bangun Tidur, Tiba-tiba Gelap Gulita

Seorang warga Kota Malang, Joko Santoso (38) mengalami kebutaan pasca divaksin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya.

VIVA - Warga Jalan Burung Gereja, Arjowinangun, Kota Malang, Joko Santoso (38 tahun), tidak pernah membayangkan sebelumnya jika dia tiba-tiba mengalami kebutaan setelah membuka matanya pada pagi hari. Dia mengalami kebutaan pasca disuntik vaksin AstraZaneca pada Jumat, 3 September 2021 lalu.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Ilustrasi vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca.

Photo :
  • ANTARA

Kronologi

Geger! Warga Temukan Mayat Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Kronologinya, pada hari itu dia mengikuti program vaksinasi door to door yang diadakan oleh Dinkes Kota Malang. Dia bersama 147 orang lainnya mengikuti vaksinasi di Balai RW setempat.

Sebelum disuntik vaksin, dia menjalani skrining. Hasilnya semua dinyatakan normal.

Kondisi Gaza Jauh Lebih Hancur Dibanding Kota di Jerman Pada Perang Dunia II

"Pulang, pukul 11.00 WIB saya merasakan mual. Telepon istri saya disuruh minum vitamin saya minum mulai mendingan. Pukul 22.00 WIB saya merasakan pandangan kabur saat itu mainan handphone. Saya pikir mengantuk, lalu saya tidur," kata Joko, Kamis, 2 Desember 2021.

Baca juga: Warga Malang Buta Usai Vaksinasi, Pemkot: Sudah Membaik

Mengira Masih Malam

Keesokan harinya, dia kaget. Sebab, saat membuka mata pandangannya gelap gulita.

Dia mengira saat itu masih malam hari, padahal saat itu, Sabtu, 4 September 2021 pagi. Saat itu dia berencana berangkat bekerja, pekerjaan Joko adalah kuli bangunan.

"Pas bangun hari Sabtu itu, mau kerja sudah siap semua kok tiba-tiba gelap gulita gak kelihatan apa-apa. Saya kira masih malam, ternyata sudah pagi. Langsung saya menghubungi pak RW dan diantar ke penanggung jawab vaksinnya itu di RS Refa Husada," ujar Joko.

Ilustrasi suntik vaksin

Photo :
  • pixabay

Dibawa ke UGD

Setelah dari Refa Husada dia dirujuk ke RSUD Kedungkandang, tetapi karena tidak ada poli mata dia dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Sialnya saat itu akhir pekan, poli mata yang ada di RSSA tutup. Dia pun pulang. Dan kembali ke RSSA pada Senin, 5 September 2021.

"Langsung saya dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD). Rawat inap saya di sana selama 11 hari pengobatannya disuntik terus. Alhamdulilah di hari ke-3 sudah bisa melihat meski hitam putih, warna belum bisa. Jalan sekarang juga sudah tidak dituntun. Dokter semua bilang kalau saya normal," tutur Joko.

Lurah Responsif

Sementara itu, Lurah Arjowinangun, Andi Hamzah, menuturkan bahwa setelah mendapat kabar warganya mengalami kebutaan pasca vaksin, dia melakukan koordinasi langsung mulai RT sampai Dinas terkait. Mereka memastikan memberikan pendampingan maksimal kepada Joko.

"Upaya pendampingan sudah kita lakukan maksimal. Kita lakukan secara berkala. Pada hari itu juga kami langsung melakukan koordinasi termasuk dengan penyelenggaraan vaksin," kata Andi.

Vaksinasi massal di Kota Malang.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya.

Andi menuturkan bahwa program vaksinasi door to door itu menyasar 148 orang di RW 02 Kelurahan Arjowinangun. Dari 148 orang itu hanya Joko yang mengalami masalah hingga kebutaan. Kasus ini pun menjadi yang pertama di Kota Malang.

"Ini pertama yang dari seluruh (peserta vaksin) Kota Malang. Jadi pada vaksinasi 3 September 2021 lalu dari 148 warga RW 02. Pak Joko inilah yang ketimpa kesusahan. Untuk itulah, kita turut membantu karena hubungan kita baik-baik saja. Jadi apa kebutuhannya, bagaimana kondisinya kita monitoring terus," ujar Andi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya