Upaya Sejumlah Pemda Wujudkan Smart City

Ilustrasi smart city.
Sumber :
  • cimconlighting.com

VIVA – Pemerintah Kota Surabaya tengah mewujudkan transformasi menuju kota cerdas (smart city) dengan berbagai upaya inovasi untuk memanfaatkan teknologi informasi, demi mendukung efisiensi dan efektivitas dalam kerja pemerintahan dan pelayanan terhadap masyarakat.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Hendro Gunawan menjelaskan pihaknya melakukan inovasi meliputi penataan sistem pemerintahan berbasis elektronik (e-government) seperti pengelolaan keuangan daerah, menciptakan aplikasi Peken Surabaya sebagai wadah e-commerce untuk membantu pelaku UMKM, pengawasan elektronik melalui kamera CCTV, fasilitas Command Center, hingga sistem transportasi berbasis elektronik (e-transportation).

“Ada beberapa aplikasi yang sudah diterapkan di Kota Surabaya. Ini sudah diintegrasikan dengan seluruh OPD (organisasi perangkat daerah). Ada e-budgeting, e-planning, e-audit. Kita hadirkan e-transport seperti penyedia bus transportasi kota yang sudah menerapkan pembayaran non tunai. Ada pelayanan publik untuk data kependudukan, dan command center,” kata Hendro melalui keterangan tertulis pada Kamis, 2 Desember 2021.

Arus Mudik di Aceh Diprediksi Meningkat 9 Persen pada 2024

Maka dari itu, Hendro mengatakan untuk menunjang pemanfaatan basis teknologi informasi, pihaknya telah membangun sejumlah infrastruktur seperti jaringan fiber optic dengan panjang mencapai 237 kilometer yang mencakup 208 lokasi. 

“Selain itu, kita juga sudah menciptakan sekitar 200 aplikasi yang dikelola secara mandiri oleh setiap OPD. Semua itu ditujukan demi menghadirkan pemerintahan yang efisien dan efektif, bebas dari tindakan koruptif, dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” jelas dia.

Peremajaan Sawit Jauh dari Target, Airlangga: Hanya 50 Ribu Hektare per Tahun

Disamping itu, Hendro menambahkan Pemkot Surabaya siap menerima keluhan atau pengaduan masyarakat dengan membuka layanan online melalui aplikasi Wargaku. Misal terkait jalan rusak, masalah sampah, dan pelayanan publik lain. Nantinya, setiap keluhan itu harus ditangani langsung dengan OPD terkait. Pengaduan masalah itu maksimal harus dijawab 2x24 jam oleh OPD terkait.

“Intinya, kota cerdas itu bukan dari pemerintah saja. Tapi juga kolaborasi dengan semua stakeholder itu menjadi penting, pemanfaatan tekonologi infromasi itu memudahkan agar bisa terintegrasi sehingga proses kerja menjadi lebih efisien dan efektif,” ujarnya.

Sementara Wakil Walikota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan mengatakan Tangsel sudah memiliki Command Center dengan fasilitas pengawasan melalui CCTV di puluhan titik untuk mengawasi fasilitas sosial dan umum. Namun, jumlah itu belum tergabung dengan CCTV milik Dinas Perhubungan. 

Selain itu, Pemkot Tangsel sudah menyediakan membangun jaringan fiber optic yang tersebar dan masyarakat bisa merasakan manfaatnya. Bahkan, pihaknya telah menyediakan 750 wifi gratis di beberapa ruang publik seperti balai warga, taman, di beberapa masjid atau rumah ibadah lainnya.

“Jadi, masyarakat bisa dengan mudah mengakses internet lewat wi-fi ini tanpa password. Tahun 2022, rencananya akan ditambah lagi 250 titik wifi gratis sehingga target kita ada bisa mencapai 1.000 titik wifi gratis,” kata Pilar.

Selain itu, kata dia, Pemkot Tangsel berinovasi menghadirkan anjungan Disdukcapil mandiri (ADM) di mall. Fasilitas ini mirip dengan ATM dan mampu mencetak KTP. Mengurus perizinan, administrasi, pajak, kependudukan dapat dilakukan di mall pelayanan publik. Fasilitas ini akan coba dihadirkan di kampus dan lainnya.

Kendati demikian, upaya Tangsel menuju kota cerdas juga menemui sejumlah tantangan di antaranya masalah pendanaan. Menurut dia, Pemkot Tangsel berupaya mencari solusi melalui sinergi dengan perusahaan/industi memanfaatkan CSR, hibah dan investor.

“Misalnya, memanfaatkan CSR dari beberapa pengembang besar di Tangsel. Ini sudah kami sinergikan dengan CSR dari pengembang pembanggunan di Tangsel,” ucapnya.

Kemudian, Pilar menambahkan ada beberapa cara membangun kota cerdas melalui lima pilar yaitu dengan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan hingga insan pers. Dari segi usaha, saat ini 90 ribu UMKM yang terdata. 

Menurutnya, ini merupakan basis ekonomi masyarakat yang harus terus didukung. Lantaran itu Pemkot Tangsel terus mendorong dan memberikan dukungan melalui pendampingan, pelatihan, pinjaman bagi pelaku ekonomi kreatif sehingga bisa menguasai marketplace. Salah satunya, dengan menghadirkan Tangsel Creative Foundation.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya