Aktivitas Penerbangan di Bandara Juanda Tak Terganggu Erupsi Semeru

Calon penumpang di Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Sumber :
  • ANTARA/Indra Setiawan

VIVA – Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021, tidak mengganggu aktivitas penerbangan di Jawa Timur. Pihak Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda Surabaya mengabarkan bahwa sampai saat ini aktivitas penerbangan masih berjalan normal.

Viral Seorang Pilot Lamar Pramugari di Dalam Sebuah Penerbangan

Humas PT Angkasa Pura I Bandara Juanda Yuristo Adi Hanggono mengatakan, debu letusan Gunung Semeru bergerak ke laut selatan, sehingga tidak memengaruhi aktivitas penerbangan di Bandara Juanda. “Sampai saat ini penerbangan dari dan ke Juanda masih normal,” katanya dikonfirmasi wartawan.

Hal sama disampaikan oleh pihak Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jatim. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Jatim Teguh Tri Susanto menuturkan bahwa sampai saat ini belum menerima gangguan penerbangan akibat erupsi Semeru. Pergerakan debu mengarah ke barat-barat daya. “Kami masih menunggu juga info dari Airnav maupun Airlines,” ujarnya.

INACA Tak Setuju Iuran Pariwisata Masuk Dalam Komponen Tiket Pesawat, Ini Alasannya

Calon penumpang melihat gambar papan pemberitahuan pemberangkatan di Terminal I Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (10/5/2016).

Photo :
  • ANTARA/Umarul Faruq

Diberitakan sebelumnya, Gunung Semeru di Jawa Timur dilaporkan erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021. Gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (Mdpl) itu erupsi sekira pukul 15.00 WIB. Letusan erupsi Semeru ini diawali dengan laharan guguran awan panas. 

Status Gunung Ruang Turun Jadi Siaga, Bandara Sam Ratulangi di Manado Kembali Beroperasi

"Erupsi Semeru berupa awan panas guguran tanggal 4 Desember 2021. Diawali dengan laharan, tercatat di seismogram amplitudo maksimum 25 milimeter durasi masih berlangsung," kata Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani, Sabtu, 4 Desember 2021. 

Andiani mengatakan, saat kejadian secara visual di sekitaran Curah Kobokan, Lumajang gelap tertutup kabut. Awan panas guguran Gunung Semeru mengarah ke sungai Kobokan.  Warga yang berada di sekitar aliran guguran awan panas diminta untuk segera mengevakuasi diri. Meski demikian, status Semeru disebut masih berada di level 2 atau waspada.

"Pada saat kejadian awal, visual gunung tertutup kabut. Awan panas guguran mengarah ke Besuk Kobokan (Curah Kobokan). Status Semeru masih level 2 waspada sejak 12 Mei 2012," ujar Andiani. 

Andiani menuturkan jarak luncur guguran awan panas dari puncak Mahameru hingga ke lereng gunung sekira 11 kilometer. "Jarak luncur kurang lebih 11 kilometer dari Puncak Mahameru," tutur Andiani.

Laporan: Nur

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya