Penerbangan Sudah Tak Terganggu Erupsi Gunung Semeru, Kata BMKG

Pemukiman warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Sumber :
  • tvOne.

VIVA – Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG Edison Kurniawan mengatakan, kondisi penerbangan armada pesawat saat ini sudah tidak terganggu dengan aktivitas erupsi gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

BMKG Sebut Erupsi Gunung Ruang di Sulut Berpotensi Tsunami: Ada Catatan Sejarahnya

“Kami melihat tidak ada potensi akibat erupsi gunung Semeru yang mengganggu penerbangan hingga saat ini. Jadi untuk penerbangan hari ini masih dikatakan normal,” kata Edison saat konferensi pers virtual pada Minggu, 5 Desember 2021.

Berdasarkan prakiraan cuaca penerbangan kata Edison, pihaknya melihat dari ketinggian 5.000 meter hingga 15.000 meter kondisi saat ini berawan dan bagus sehingga tidak membahayakan aktivitas penerbangan

Gunung Ruang Erupsi, Pemkab Sitaro Tetapkan Tanggap Darurat Selama 14 Hari

“Artinya, kondisi cukup aman. Kami sudah tidak mengeluarkan warning di jalur penerbangan,” ujarnya.

Namun demikian Edison mengatakan pihaknya tetap akan memantau terus aktivitas gunung Semeru usai erupsi. Sementara itu pihaknya juga akan siapkan kebutuhan penggunaan helikopter dalam membantu logistik.

Gunung Ruang Erupsi, 4 Penerbangan dari Soetta Menuju Manado Dibatalkan

“Kami mohon kontak langsung untuk disiapkan prakiraan penerbangan helikopter, khususnya wilayah Semeru dan sekitarnya membantu helikopter di lapangan,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat, saat ini sudah ada 13 orang dilaporkan meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru. Adapun yang baru teridentifikasi dua orang berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

“Total 13 orang dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa tersebut," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari kepada wartawan di Jakarta pada Minggu, 5 Desember 2021.

BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan, kata dia, masih meneruskan proses pencarian dan evakuasi warga yang terdampak atau pun yang diperkirakan hilang.

Selain itu ada sebanyak 41 orang yang mengalami luka-luka khususnya luka bakar dan telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya mereka dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Haryoto dan RS Bhayangkara.

“Sementara itu warga luka lainnya ditangani pada beberapa fasilitas kesehatan yaitu 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal. Di antaranya terdapat dua orang ibu hamil," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya