Total Sudah 14 Orang Meninggal akibat Erupsi Gunung Semeru

Gunung Semeru erupsi
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA – Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Munhari mengatakan bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat erupsi gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur bertambah satu orang. Totalnya, korban tewas menjadi 14 orang.

5 Negara Dengan Kejahatan Pemerkosaan Tertinggi di Dunia, Ada Indonesia?

“Update jumlah korban meninggal dunia ada 14 orang. Artinya jumlah korban meninggal bertambah satu orang,” kata Munhari saat konferensi pers virtual pada Minggu, 5 Desember 2021.

Ia merinci korban meninggal dunia itu ada 2 orang dari Desa Supiturang Lumajang atas nama Puniyem dan Bangun Triyono. Kemudian 5 jasad ada di Rumah Sakit Haryoto, 5 jasad di Rumah Sakit Bhayangkara belum teridentifikasi identitasnya dan dua korban jiwa di Desa Sumber Wulung.

Sederet Golongan Orang-orang yang Jasadnya Tidak Hancur dan Meninggalkan Aroma Wangi

“Untuk jasad yang ada di RS Haryoto itu dari Desa Curah Kobokan teridentifikasi atas nama Yatifa, Muluk Edi, Edi Pranowo. Ada lima korban lainnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara belum diperoleh identitasnya, untuk Kecamatan Candipuro ada 3 orang meninggal yaitu Dafa (14), Siti (40) dan Besut (50),” kata dia.

Sementara itu Munhari mengatakan bahwa korban luka berat di RS Haryoto ada 8 orang dan di RSUD Pasirian Lumajan ada 16 orang, di Rumah Sakit Bhayangkara ada 3 orang lalu di Penanggal ada  8 orang. Sehingga, total luka berat 35 orang.

Polisi Ciduk Pelaku Perdagangan Orang di Apartemen Kalibata, Korbannya Ada 8 Orang

“Adapun korban luka ringan itu 21 orang, sehingga jumlah korban luka ada 56 orang,” ujarnya.

Selanjutnya masyarakat terdampak ada 5.205 jiwa dengan 1.300 orang di pengungsian. Kemudian masih ada 9 jiwa lagi dalam proses pendataan status korban apakah hilang atau meninggal dunia.

“Saat ini belum terbentuk posko terpadu tanggap darurat sehingga koordinasi dan penataan dan pendataan korban masih terpisah antara satu pos dengan yang lain belum disatukan. Sehingga arahan malam ini sudah terbentuk satu posko terpadu,” katanya.

Sementara untuk masyarakat yang mengalami kerugian materil seperti rumah rusak berat atau rumah hancur, Munhari mengatakan BNPB akan memberikan dana tunggu hunian hingga 6 bulan ke depan. Artinya periode itu sampai rumah mereka dibangunkan kembali dengan dukungan pemerintah di lokasi baru yang masih didiskusikan oleh Pemda setempat.

“Untuk dukungan logistik, BNPB bersama Pemprov Jawa Timur, PMI, Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan serta relawan sudah mengirimkan logistik dasar yang cukup. Sekarang tinggal memastikan agar logistik bisa sampai kepada masyarakat terdampak,” kata dia lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya