Akses Evakuasi Korban Erupsi Gunung Semeru Terputus, Begini Kondisinya

Gunung Semeru di Jawa Timur erupsi mengeluarkan awan panas.
Sumber :
  • Dokumentasi Pos Pantau Gunung Api Semeru

VIVA – Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Lumajang, Joko Sambang mengatakan, proses evakuasi menuju pengungsi masih terkendala lautan abu yang tebal. Mereka menggunakan alat berat untuk membuka akses jalan menuju Curahkobokan.

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Hujan Abu-Kerikil Erupsi Gunung Ruang, Menurut BNPB

"Akses jalan menuju lokasi pengungsi masih tertutup hujan yang disertai abu. BPBD Lumajang menggunakan alat berat wheal loader untuk membuka akses jalan Curahkobokan," kata Joko, Minggu, 5 Desember 2021.

Dampak lain dari erupsi Gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021 kemarin mengakibatkan banjir lahar dingin dan kepulan asap tebal disertai abu pasir akibat material lava awan panas guguran Gunung Semeru. Material itu terbawa guyuran air hujan yang mengakibatkan banjir lahar dingin melewati Daerah Aliran Sungai (DAS) Besuk Kobokan Dusun Supit Urang, Pronojiwo, Lumajang.

Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Letusan Abu Setinggi 1,5 Km

"Untuk data korban 12 warga Pronojiwo luka-luka dan 10 orang luka-luka. Untuk warga Kecamatan Candipuro, 57 orang luka-luka dan 3 orang meninggal dunia," ujar Joko.

Dampak lain dari erupsi Gunung Semeru mengakibatkan Jembatan Gladak Perak jalur utama arah Lumajang ke Malang terputus total. Sehingga warga di 2 Kecamatan yakni Pronojiwo dan Tempursari terisolasi dan tidak ada akses jalan lagi menuju Kota Lumajang.

3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru

Kondisi akses ke pengungsian erupsi Gunung Semeru.

Photo :
  • Lucky Aditya/VIVA.

"Ribuan warga di Desa Supiturang Pronojiwo dan Desa Sumberwuluh Candipuro Lumajang mengungsi ke Masjid dan di Kantor Desa serta dititik-titik yang dianggap aman. Jumlah pengungsi di Pronojiwo sebanyak 305 orang, di Candipuro sebanyak 409 orang, dan di Pasirian sebanyak 188 orang," tutur Joko.

Sementara itu, sebelum erupsi Gunung Semeru teradi alat seismoter di pos Pantau Gunung Api (PGA) Gunung Sawur hanya membaca getaran kenaikan debit air mencapai 24 milimeter. Sedangkan aktivitas vulkanik Gunung Semeru secara visual tidak terlihat karena tertutup kabut tebal.

"Saat ini status Gunung Semeru pada level II (Waspada). Pukul 10.09 WIB, terekam getaran banjir amak 37 mm pada seismograf PGA gunung Sawur. Lalu pukul 10.40 WIB, terekam getaran banjir amak 20 mm pada seismograf PGA Gunung Sawur," kata Joko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya