KSAD Dudung Sebut Jangan Terlalu Dalam Pelajari Agama, Ini Kata TNI AD

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman
Sumber :
  • Pen Kostrad

VIVA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrachman kembali membuat pernyataan yang kontroversial. Jenderal bintang empat itu mengatakan jangan terlalu dalam memperlajari agama.

Penghulu dan Penyuluh Dilibatkan Sebagai Aktor Resolusi Konflik Berdimensi Agama

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna angkat suara mengenai pernyataan KSAD. Tatang menjelaskan omongan Jenderal Dudung itu harus didengarkan secara utuh.

"Maksud KSAD untuk mempelajari agama terlalu dalam akan terjadi penympangan itu apabila tanpa guru," kata Tatang yang dikutip VIVA di akun resmi TNI AD, Senin 6 Desember 2021.

Sosok Jenderal Termuda di Lingkungan Polri, Raih Bintang Satu Saat Berusia 45 Tahun

VIVA Militer: KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman

Photo :
  • Dispenad

Sementara itu, dikutip dari laman TNI AD, Tatang menjelaskan ucapan Jenderal Dudung diutarakan saat memberikan kultum usai salat subuh bersama prajurit Kodam XVII/Cenderawasih.

Sosok Jenderal Termuda di TNI, Ternyata Lulusan Akmil 1999 dan Berusia 47 Tahun

Tatang juga mengaku hadir dalam acara tersebut. Dia menambahkan, saat ini banyak orang yang mendalami ilmu agama tanpa pendamping guru. Hal ini diyakini bisa disalahgunakan oleh oknum yang salah menafsirkan agama.

"Misalnya, kata hadis ini ikut. Kemudian, kata hadis yang lain, juga ikut. Oleh karenanya, jangan terlalu dalam mempelajari agama tanpa guru pembimbing yang ahli. Berbeda apabila ada yang mengarahkan dan membimbing dengan benar dan ahli," kata Tatang.

Sebelumnya, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman akan melakukan terobosan baru. Dia berencana akan memberikan ruang bagi para santri serta para agamawan lintas agama untuk menjadi prajurit TNI Angkatan Darat di masa mendatang.

Hal itu disampaikan Jenderal TNI Dudung ketika meninjau secara langsung pengamanan yang dilakukan oleh prajurit TNI dan Polri untuk mengantisipasi gerakan aksi Reuni Akbar 212 di wilayah Ibukota Jakarta di kawasan Monas, Jakarta Pusat pagi tadi.

"Saya akan merekrut prajurit baik Tamtama maupun Perwira ini khusus bagi para santri. Dari pesantren-pesantren, termasuk dari lintas agama, khususnya dari muslim, ada khusus lagi bagi ahli tafsir alquran. Kenapa saya merekrut ini, karena saya yakin kalau dari pesantren, yang sudah dididik agama sudah pasti terjaga masalah akhlaknya," kata Dudung Abdurachman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya