Banjir dan Longsor Terjang Jambi, Tinggi Air hingga 2 Meter

Banjir merendam Kabupaten Kerinci, Jambi
Sumber :
  • VIVA/Syarifuddin Nasution

VIVA – Enam Kecamatan di wilayah Kabupaten Kerinci, Jambi diterjang banjir akibat hujan deras. Akibatnya ratusan rumah direndam banjir. 

Ratusan Hektare Sawah di Bombana Sultra Gagal Panen akibat Banjir, Pemkab Minta Bantuan Pusat

Banjir melanda Kerinci akibat hujan deras sehingga air Sungai Batang Merao meluap ke pemukiman warga dan membuat 6 kecamatan dilanda banjir yaitu  Kecamatan Air hangat, Kecamatan Depati Tujuh, Kecamatan Air Hangat Tmur, Kecamatan Siulak Mukai, Kecamatan Gunung Raya dan Kecamatan Sitinjau Laut. Ketinggian banjir bahkan dilaporkan sampai hampir 2 meter.

Kepala BPBD Kerinci Darifus saat dikonfirmasi membenarkan ada 6 kecaman di wilayah Kerinci diterjang banjir. Namun akibat bencana tersebut tidak ada korban jiwa.

Kemendagri Dorong Pemda Terdampak Bencana Pangan Segera Tetapkan Status Tanggap Darurat

"Ya benar, ada 6 kecamatan di wilayah Kerinci diterjang Banjir yang tingginya diperkirakan dari 50 centimeter sampai 2 meter," ujar Darifus.

Kabupaten Kerinci Jambi diterjang banjir

Photo :
  • VIVA/Syarifuddin Nasution
BPBD Cianjur Catat Pergerakan Tanah Masih Terjadi selama Tanggap Darurat Bencana

Darifus menyebutkan, untuk tangani bencana banjir juga sudah diturunkan anggota BPBD beserta personel gabungan lainnya ke lokasi kejadian dan akibat banjir juga sampai menutup jalan lintas. 

"Wilayah kerinci juga sudah dua hari dilanda banjir akibat hujan deras yakni mulai dari Jumat, 17 Desember 2021 dan sampai siang hari ini Sabtu, 18 desember 2021 banjir sudah mulai perlahan surut," kata dia.

Sementara Ari, seorang warga Kerinci saat dikonfirmasi menyebutkan yang biasa menjadi langganan banjir yakni Kecamatan Depati Tujuh karena lokasinya dekat dengan sungai Batang Merao. Namun menurut dia, tingginya luapan banjir akibat adanya penambangan pasir ilegal di hulu sungai. 

"Saya sebagai warga Kerinci berharap adanya perhatian dari pemerintah terkait seringnya banjir di Kerinci dan berhaharap kepada aparat tindak tegas para penambang ilegal disepanjang sungai Batang Merao karena membuat dampak besar terhadap masyarakat di tiap kecamatan di Kabupaten Kerinci," katanya.

Tak hanya bencana banjir, sejumlah wilayah di Jambi juga diterjang longsor

Rumah Hancur

Bencana longsor terjadi di tebing gunung KM21 di 21 Tapan, Kota Sungai Penuh, Jambi. Longsor juga menghancurkan dua rumah di Kecamatan Kayu Aro Barat, Sungai Penuh. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut dan kerugian ditafsir ratusan juta Rupiah.

Bencana longsor di Sungai Penuh terjadi akibat tingginya intensitas hujan selama dua hari sampai akses jalan longsor dan rumah warga hancur diterjang longsor. Sampai saat ini pihak tim gabungan dari Kepolisian, TNI, BPBD dan alat berat dari instansi PUPR Sungai Penuh sedang membereskan puing-puing longsor di jalan raya dan rumah warga. 

Longsor di Jambi hancurkan rumah-rumah warga

Photo :
  • VIVA/Syarifuddin Nasution

Kepala BPBD Kerinci, Darifus saat dikonfirmasi membenarkan dua rumah warga di Kecamatan Kayu Aro Barat, Sungai Penuh diterjang longsor.

"Ya benar, dua rumah warga hancur diterjang longsor sedangkan korban jiwa tidak ada," ujar Darifus.

Darifus menyebutkan, terkait bencana lonsor, warga diminta agar lebih berhati-hati dan tetap waspada saat hujan deras demi menghindari yang tidak diinginkan. 

Terpisah, Kapolres Kerinci AKBP Agung Wahyu Nugroho menyebutkan terkait bencana longsor, personel sudah turun ke lokasi kejadian, baik di KM 21 Tapan, Sungai Penuh dan wilayah Kayu Aro.

"Perkembangan terbaru tim gabungan masih membersihkan sisa-sisa lumpur di lokasi Longsor dan akses jalan dibuat sistem buka tutup jalan serta mobil truk bermuatan berat agar bertahan sampai pengerjaan selesai dan kita doakan selalu agar tidak hujan," kata Agung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya