Di Muktamar NU, Jokowi Cerita Puncak Pandemi: Ngeri Saya

Presiden Jokowi membuka Muktamar NU ke-34 di Lampung
Sumber :
  • YouTube Sekretariat Presiden

VIVA – Presiden Joko Widodo menceritakan, bagaimana kondisi Indonesia mencekam pada pertengahan Juli 2021 lalu. Saat itu puncak kasus pandemi COVID-19. Itu dipaparkan Kepala Negara saat membuka Muktamar NU (Nahdlatul Ulama) ke-34. Dalam kesempatan itu, Presiden menyampaikan terima kasih karena PBNU turut berperan aktif.

Hundreds of Buildings Affected by The Earthquake in West Sulawesi have been Renovated

"Kita tahu di bulan Juli tepatnya pertengahan Juli, 15 Juli, kita berada pada dalam posisi keadaan yang sangat mencekam. Ngeri saya kalau menceritakan. Semua rumah sakit di Jawa dan Bali penuh. Oksigen kurang, obat habis kekurangan, kasus harian saat itu 56.000 kasus, sehingga rumah sakit tidak mencukupi, di lorong-lorong rumah sakit semuanya pasien-pasien antri untuk bisa masuk ke ICU," jelas Jokowi, Rabu 22 Desember 2021.

PBNU Hadir Membantu

Jokowi Didampingi 2 Menteri dari PDIP ke BSD, Hadiri Acara Ini

Dalam kondisi mencekam dan genting seperti itu, PBNU hadir dan membantu pemerintah. Mengajak masyarakat untuk taat protokol kesehatan. Seluruh kiyai dan ulama NU juga mengajak masyarakat untuk mau divaksin, sehingga saat ini masyarakat semakin sadar prokes dan berbondong-bondong ikut vaksinasi.

"Alhamdulillah berkat dukungan dari NU, kemarin kasusnya Alhamdulillah hanya 216 kasus perhari. Ini di seluruh Tanah Air. Kalau kita memiliki 514 kabupaten/kota, kasusnya hanya 216 artinya di setiap kota dan kabupaten itu hanya ada setengah kasus," ujar Jokowi.

Jokowi Datang Melayat ke Mooryati Soedibyo, Ikut Salat Jenazah

Kemudian untuk vaksinasi, kata Jokowi, sampai hari ini pemerintah telah menyuntikkan 263 juta vaksin kepada masyarakat. Tentu itu semua memerlukan kerja keras yang luar biasa.

"Bapak kiyai bisa membayangkan menyuntikkan kepada 263 juta kali suntikan, ini sebuah pekerjaan yang sangat rumit, sangat kompleks. Belum membawa vaksinnya ke tempat-tempat yang sangat sulit di atas gunung, ke pulau-pulau kecil dengan membawa perahu, dengan naik sepeda motor, membawa box untuk pendingin vaksin," jelas mantan Gubernur DKI itu.

Karena kondisi Indonesia yang semakin baik sampai dengan saat ini, Presiden juga tak segan menunjukkan rasa syukurnya. Jokowi berharap keadaan ini semakin baik dalam waktu kedepan.

"Sekali lagi Alhamdulillah, kita sudah mencapai 263 juta, dosis pertama 73,9 persen, dosis kedua 51,8 persen. Kita harapkan segera bisa mencapai 70 persen untuk mengejar agar COVID-19 ini tidak menyebar ke mana-mana," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya