Momen Kiai Miftachul Akhyar Lupa Sapa Wapres Maruf Amin dan JK

Rais Syuriah PBNU KH Miftachul Akhyar di Muktamar NU ke-34 di Lampung
Sumber :
  • YouTube Sekretariat Presiden

VIVA – Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menyampaikan permohonan maaf di tengah pidato sambutannya dalam pembukaan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Lampung, Rabu, 22 Desember 2021.

GP Ansor Ungkap Makna Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Menuju Indonesia Emas 2045

Permohonan maaf Kiai Miftach itu berawal ketika Ia menyampaikan pesan tentang pentingnya soliditas warga NU agar menjadi Jamiyyah.Ia menekankan agar NU tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya individu-individu secara fisik tapi hati dan keinginan mereka saling berselisih. 

"Mohon maaf Bapak Wapres Almukarom Prof Dr KH Maruf Amin beserta Ibu, tadi saya lupa, beserta juga Bapak JK dan semuanya yang tidak bisa kami sebutkan atau lupa kami sebutkan mohon maaf," kata KH Miftachul Akhyar di Arena Muktamar NU di Pondok Pesantren Darussa’adah, Gunung Sugih, Lampung Tengah.

Gus Ipul Sarankan PKB Sowan ke Rais Aam dan Ketum PBNU: Minta Nasihat Gitu

Di awal pidato pembukaan Muktamar Ke-34 NU, KH Miftachul Akhyar mengaku menerima mandat sebagai PJ Rais Aam pada tanggal 22 September 2018 dan akan segera berakhir beberapa saat lagi. 

Ia mengakui dalam kepemimpinannya masih banyak kekurangan karena amanah tersebut baginya amat berat. Karenanya, dengan penuh rendah hati Kiai Miftach menyebut dirinya hanyalah seorang rais awam atau rais aam kw 3. 

Gus Ipul Sindir PKB Belum Beri Selamat ke Prabowo-Gibran: Apresiasi Pilihan Rakyat Itu Penting

"Banyak kekurangan, ketidakcakapan, dan ketidakmampuan mengemban amanah yang amat-amat berat ini. Sangat layak mendapat gelar rais awam, rais aam kw 3 dan lain sebagainya," kata Kiai Miftach

Oleh karena itu, Pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah Surabaya, Jawa Timur itu berharap agar para pendiri NU dapat memaafkan segala kekurangannya selama mengemban amanah.

Sidang Perselisihan Hasil Pilpres 2024 di MK.

PBNU Harap Amicus Cuarie Diajukan Megawati Tak Munculkan Kontroversi Berkelanjutan

Ketum PBNU Gus Yahya berharap putusan MK terkait sengketa hasil Pilpres 2024 pada Senin, 22 April dapat diterima semua pihak.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024