Kaleidoskop 2021: Jokowi Orang Pertama Divaksin dan Rumor Reshuffle

Presiden Jokowi divaksin
Sumber :
  • Dokumentasi istana presiden

VIVA – Tahun 2021 tinggal menghitung hari lagi berakhir. Banyak hal yang terjadi sepanjang tahun ini. Persoalan COVID-19 tentu masih menjadi tema utama. Selain juga mengenai masalah politik dalam hal ini kinerja pemerintahan di bawah komando Presiden Joko Wododo dan Wakil Presiden KH Maruf Amin.

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen

Pandemi yang menghantam dunia dan Tanah Air diawal 2020, memaksa berbagai kebijakan dan politik anggaran, diarahkan ke penanggulangan COVID-19. 

Diawal tahun 2021, pemerintah bergerak cepat untuk menanggulangi pandemi. Upaya yang dilakukan saat itu adalah memutuskan untuk membeli vaksin. Keputusan yang dilakukan cenderung cepat di tengah perdebatan efektivitasnya. 

3 Faktor Pemicu Approval Rating Jokowi Masih Tinggi Versi Survei LSI

Di Tanah Air, perdebatan soal vaksin juga dikaitkan dengan haram dan halal. Apalagi pemerintah memutuskan mendatangkan vaksin Sinovac, buatan China, negara 'asal' COVID-19. Belum lagi sentimen terhadap negara itu di dalam negeri juga cenderung cukup kuat.

Berbicara mengenai langkah Presiden Joko Widodo sepanjang tahun 2021, juga tidak sekedar mengenai penanganan dampak pandemi dan upaya menanggulanginya. Tetapi juga isu-isu politik, menghiasi peristiwa sepanjang tahun ini.

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

Berikut 7 peristiwa dari kebijakan Presiden Jokowi, yang sempat mendapat sorotan masyarakat sepanjang tahun 2021:


1. Orang Pertama Disuntik Vaksin COVID-19
Kedatangan vaksin COVID-19 awal 2021, tidak serta merta membuat masyarakat menjadi lebih tenang. Tetapi kegaduhan sempat terjadi, karena tidak sedikit publik yang takut dengan keampuhan vaksin Sinovac tersebut. Bahkan sejumlah pihak meminta pemerintah untuk tidak menjadikan masyarakat sebagai kelinci percobaan dari vaksin tersebut.

Di sisi lain, perdebatan mengenai vaksin ini haram atau halal, pun terjadi. Hingga akhirnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa. Maka mereda lah perdebatan soal itu.

Untuk menjawab kekhawatiran masyarakat mengenai dampak vaksin, maka Presiden Joko Widodo menegaskan dirinya yang akan pertama kali mendapatkan suntikan vaksin Sinovac. 

Maka tepat pada Rabu 13 Januari 2021, bertempat di Istana Merdeka Jakarta, Presiden Jokowi disuntikkan vaksin Sinovac. Suntikan itu menandakan dimulainya vaksinasi di seluruh Tanah Air. Menandakan juga, bahwa Jokowi lah orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin.


2. Bagi Sembako COVID-19
Pada pertengahan 2021, gelombang COVID-19 di Tanah Air cukup mengkhawatirkan. Angka kasus harian bahkan hingga puluhan ribu. Rumah sakit penuh dan tidak mampu menampung pasien sehingga harus mengantri di lorong-lorong dan di tenda khusus di halaman rumah sakit.

Di sisi lain, kondisi ekonomi semakin memburuk. Masyarakat tidak bisa mendapatkan penghasilan karena kebijakan pembatasan yang sangat ketat diberlakukan. Maka salah satu cara yang dilakukan adalah mengucurkan bantuan sembako dengan cepat.

Jokowi menyempatkan untuk turun langsung ke masyarakat, membagikan sembako. Kunjungan dadakan itu bahkan dilakukan saat malam hari. Jokowi turun ke kawasan Sunter Agung Jakarta Utara. Pembagian ini sekaligus mengawali aksi serupa yang kerap dilakukan Jokowi di beberapa daerah, termasuk di Bogor. Selain pembagian secara massal yang dilakukan jajaran kementerian terkait.


3. Putuskan PPKM Darurat
Laju peningkatan kasus harian COVID-19 pada Juni-Juli, meledak terutama usai varian Delta, masuk ke Indonesia. Awal Juli, PPKM Darurat diterapkan. Berbagai perkantoran diatur, ada yang harus kerja dari rumah atau WFH hingga 100 persen terutama yang non-esensial. Sementara yang esensial seperti rumah sakit, perbankan dan pelayanan publik, tetap berkerja dari kantor atau WFO.

Kebijakan ini sempat menimbulkan kontroversi. Apalagi masyarakat sangat dibatasi pergerakannya. Penyekatan dilakukan di banyak titik. Sektor perkantoran juga tak jarang harus mengakali aturan hingga pihak kepolisian memproses hukum lantaran tidak mematuhi aturan tersebut.

Saat itu, 15 Juli 2021, adalah puncak kasus harian COVID-19 yang mencapai 56.757 kasus. Kematian pun demikian, rekor terjadi pada 10 Agustus 2021 yang mencapai 2.069 dalam sehari.


4. Sidak Obat COVID-19 Karena Langka
Saat kasus harian sangat tinggi dan keterisian rumah sakit sampai overload, Presiden Jokowi menerapkan kebijakan PPKM Darurat. Persoalannya ternyata tidak hanya soal kerumunan. Tetapi juga ketersediaan obat.

Masyarakat dibuat marah dan kecewa, karena obat untuk penyembuhan COVID-19 langka. Kalaupun ada, harganya sangat mahal. Sementara banyak pasien yang terpapar, apakah di rumah sakit atau juga yang isolasi mandiri tetapi butuh obat COVID-19.

Maka pada suatu pagi, 24 Juli 2021, Presiden Jokowi tiba-tiba berhenti di salah satu apotek yang berada di Bogor. Dalam video tersebut, terlihat Jokowi menanyakan sejumlah obat yang direkomendasikan bagi pasien positif COVID-19.

Jokowi mendapati, hampir seluruh obat-obatan yang dia cari tidak ada di apotek. Maka keresahan warga yang susah mendapatkan obat-obatan tersebut, dibuktikan sendiri oleh Jokowi.


5. Telepon Langsung Menteri Hingga Kapolri
Dalam beberapa kali dialog yang dilakukan dengan masyarakat, Jokowi sering kali mendapat keluhan hingga aduan masalah. Maka saat itu juga, tak jarang ia langsung menyelesaikan di lokasi itu, dengan menelepon pembantu-pembantunya.

Seperti saat mengecek obat-obatan COVID-19 di salah satu apotek di Bogor. Hampir seluruh jenis obat, tidak ada stoknya di apotek itu. Tak ayal, Jokowi menghubungi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. 

Begitu juga saat mengunjungi petani di Jawa Tengah pada Desember 2021 ini. Presiden mendapat keluhan, saat mereka panen saat itu juga impor masuk sehingga merugikan petani. Maka ketika itu juga, Jokowi menelepon Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Selain menteri, Jokowi juga menelepon langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Saat itu, Presiden mendatangi Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara. Berdialog dengan para sopir kontainer. Di situ, Kepala Negara mendapat keluhan mengenai aksi pungli yang mereka alami. Setelah Jokowi menelepon Kapolri dan menjelaskan persoalan itu di tengah-tengah para sopir, tak berapa lama kemudian penangkapan para preman dan pelaku pungli, dilakukan oleh Polda Metro Jaya.


6. PAN Masuk Koalisi, Diajak ke Istana
Politik juga menghiasi sepanjang 2021. Yakni dengan resminya Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin.

Tidak hanya dari statemen para elit partai itu yang menyatakan mereka mendukung pemerintahan. Tetapi secara simbolik, Jokowi juga mengundang PAN, Ketua Umum Zulkifli Hasan, ke Istana untuk mendengarkan paparan penanganan pandemi oleh Jokowi. Juga mendapat masukan-masukan dari koalisi.

Para ketua umum partai, diundang. Termasuk ketua umum yang juga menjabat sebagai menteri. Seperti Prabowo Subianto (Gerindra), Airlangga Hartarto (Golkar), maupun Suharso Monoarfa (PPP).


7. Reshuffle Kabinet
Akhir Desember 2020, Presiden Jokowi sempat melakukan perombakan kabinet. Mengganti sejumlah menteri, seperti masuknya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sandiaga Uno sebagai Menparekraf, Yaqut Cholil sebagai Menag, M.Luthfi sebagai Menteri Perdagangan, hingga Wahyu Sakti Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Kabar reshuffle kabinet kembali mencuat, beberapa pekan belakangan ini. Terutama setelah kepastian masuknya PAN dalam jajaran partai koalisi pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

Bahkan sempat beredar kabar, reshuffle akan dilakukan pada Rabu 8 Desember 2021. Menyusul pengakuan Waketum PAN Yandri Susanto yang mengaku mendengar kabar adanya reshuffle di hari tersebut. Sejumlah menteri kabinet disebut-sebut bakal direshuffle, untuk mengakomodir PAN di dalam kabinet.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya