Rayakan Natal, Menkumham Resmikan Gereja Wasiat Mendiang Istrinya

Menkumham Yasonna H Laoly Meresmikan Gereja
Sumber :

VIVA – Natal 2021 dirayakan oleh Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly dengan meresmikan gereja di pinggiran Kota Medan, Sumatera Utara. Istimewanya, karena gereja tersebut adalah pembangunannya diinisiasi oleh mendiang istrinya, Elisye Widya Ketaren.

Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis

“Suatu momen yang sangat istimewa, bisa merayakan Natal bersama masyarakat, berbagi suka cita, sekaligus meresmikan gereja ini,” kata Yasonna, saat meresmikan gereja tersebut, dalam keterangannya, Jumat 24 Desember 2021.

Gereja yang diresmikan Menteri Yasonna adalah Gereja Jemaat Allah Indonesia (GJAI). Gereja itu berada di Dusun III Ujung Bandar, Pancur Batu, Deli Serdang, Sumatra Utara.

Viral Penipuan File APK Surat Panggilan Polisi, Begini Respons Polda Metro Jaya

Yasonna mengatakan, bahwa pembangunan gereja ini memang ada permintaan dari mendiang istrinya. Yang berpesan agar pembangunannya dibantu hingga bisa selesai. Bahkan jelas Yasonna, sang istri mendapatkan kabar perkembangan pembangunannya melalui seorang pegawainya di lading. Itu dilakukan meski saat itu sedang dirawat di rumah sakit.

“Sebelum meninggal, istri saya, Ibu Elisye, menelepon dan meminta agar pembangunan gereja ini diselesaikan. Saat dirawat di rumah sakit, beliau juga menelepon seorang pegawainya untuk menanyakan material yang kurang, atau material apa yang dibutuhkan untuk pembangunan gereja,” ungkap Yasonna.

Lebaran Hari Kedua, Jokowi Ajak Cucu Main dan Sapa Warga Medan

“Semoga peresmian gereja ini menjadi kado Natal untuk kita semua, khususnya untuk masyarakat, dan untuk istri saya,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Gereja, Landen Marbun, menyampaikan bahwa istri Yasonna, Elisye Widya Ketaren, sangat sederhana semasa hidupnya. Elisye kata dia, kerap memperhatikan pembangunan GJAI hampir di setiap hari, ketika dalam perjalanan berangkat dan pulang dari rumah ke ladang.

“Ibu Elisye ini sangat sederhana, kesehariannya mendampingi Pak Menteri. Ketika tidak di Jakarta, maka Bu Elisye akan berada di ladang, ketika mengontrol pertaniannya, beliau selalu melihat gereja ini,” ungkap Landen. 

“Menurut kami, ini adalah perjalanan hidup, catatan sejarah. Bahkan Ibu Elisye sudah menorehkan tinta emas dalam sebuah pelayanan Tuhan,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya