- Istimewa
VIVA – Kepolisian Daerah Jawa Timur tak pandang bulu dalam melakukan penindakan terhadap pihak yang melakukan pelanggaran. Biar pun itu adalah anggota Kepolisian RI. Buktinya, sepanjang tahun 2021, terdapat tujuh anggota Polda Jatim yang diberi sanksi Pemberhentian dengan Tidak Hormat (PTDH) alias pemecatan, dari total 417 anggota yang melanggar.
"Polda Jatim telah memberikan hukuman berat berupa PTDH terhadap tujuh personel. Kami melakukan reward and punishment. Karena kami melihat dan menyadari anggota yang baik harus diberi penghargaan, tapi anggota yang melanggar dilakukan pembinaan," kata Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Nico Afinta dalam Anev 2021 di Markas Polda Jatim di Surabaya, Jumat, 31 Desember 2021.
Dia menjelaskan, PTDH pada anggota Polda Jatim tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu, lanjut Nico, tidak ada satu pun personel Polda Jatim yang dipecat dari keanggotaan Polri.
Namun demikian, kata Nico, jumlah anggota yang melakukan pelanggaran di tahun 2021 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2020. Pada tahun 2021, terdapat 417 anggota Polda Jatim melakukan pelanggaran. Angka tersebut menurun 23 persen dari tahun 2020 yang mencatat adanya 593 anggota Polda Jatim yang melakukan pelanggaran.
Dari jumlah itu, lanjut Nico merinci, terdapat 108 anggota Polda Jatim yang dijatuhi sanksi etik sekaligus pidana karena melakukan perbuatan tercela, 107 disanksi meminta maaf, 36 anggota dimutasi jabatan atau tour of duty, 10 anggota dimutasi daerah penugasan atau tour of area, dan delapan anggota dibina ulang.
Namun demikian, banyak pula anggota Polda Jatim yang berprestasi dalam memberikan pelayanan masyarakat, bahkan lebih banyak dari anggota yang melanggar. Kepada mereka, Nico mengatakan Polri memberikan apresiasi dalam berbagai macam bentuk, tujuannya semata-mata untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Nico menyampaikan, selama tahun 2021, terdapat ribuan anggota Polda Jatim yang diberikan apresiasi atas kinerja baik mereka. Rinciannya, sebanyak 7.451 anggota mendapatkan kenaikan pangkat, 3.288 anggota mendapatkan tanda kehormatan, 1.070 anggota mendapat promosi jabatan, 1.234 anggota mendapat pengembangan pendidikan umum, dan 278 anggota mendapat pengembangan pendidikan spesialisasi.
Baca juga: Polda Jabar Pecat Tidak Hormat Kompol Yuni
