- turnbackhoax.id
VIVA – Bukan cuma sejumlah proyek di era mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Poros Nasional Pemberantasan Korupsi (PNPK) juga melaporkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Presidium PNPK Adhie Massardi menyebut Ganjar dan Anies pun diduga terlibat sejumlah perkara rasuah terkait Formula E dan PCR.
"Kemudian ada Erick Thohir terlibat PCR atau tidak, ada Luhut Panjaitan terlibat PCR atau tidak, lalu ada Airlangga Hartarto terlibat kartu prakerja atau tidak, kemudian ada Anies Baswedan, ada persoalan Formula E atau tidak dan banyak lagi kandidat lain," kata Adhie di Kantor KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Januari 2022.
Adhie mengatakan, KPK harus benar-benar bersih dan profesional dalam menuntaskan dugaan kasus korupsi. Hal itu lantaran agar ke depannya, menjelang konstelasi pemilu tidak ada lagi kampanye hitam.
"Agar tahu ini dibersihkan, kalau memang bersalah segera ditangkap, kalau tidak, ya dinyatakan clear, sehingga ke depannya nanti dalam konstentasi elektroral itu tidak ada lagi kampanye hitam masalah ini, ini harus dibuka," ujarnya.
Adhie mengklaim telah mengadukan masalah itu melalui Unit Pengaduan Masyarakat KPK. Tak hanya itu, Adhie turut menunjukkan surat tanda terima pengaduan tersebut.
Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil (Foto/Twitter/AniesBaswedan)
- vstory
"Jadi hari ini kami ke KPK ingin bersama-sama meningkatkan agar tahun 2022 ini menjadi tahun peningkatan pemberantasan korupsi," imbuhnya.
Sebelumnya, Adhie mengaku telah melaporkan tujuh proyek di Pemprov DKI Jakarta era Kepemimpinan Ahok.
Tujuh proyek itu yakni pembangunan Rumah Sakit Sumber Waras, pembangunan lahan Taman BMW, pembelian lahan di Cengkareng Jakarta Barat, dan program dana CSR.
Kemudian, PNPK juga melaporkan dugaan penyimpangan dalam proyek reklamasi teluk Jakarta, pengadaan dana non-budgeter, dan beberapa penggusuran pemukiman perumahan warga.
