Airlangga Tenang Kini Karantina PPLN Dipantau Aplikasi

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA – Pemerintah berusaha keras mencegah serta mengendalikan penularan varian Omicron di Indonesia saat ini. Selain menetapkan berbagai kebijakan, Pemerintah Pusat memperkuat sinergisme dengan Pemerintah Daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, dan SDM Kesehatan.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Guna memperkuat sinergi tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama sejumlah menteri lainnya, menghadiri acara peluncuran Aplikasi Monitoring Karantina Presisi di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang-Banten, Kamis 6 Januari 2022. 

"Aplikasi Monitoring Karantina Presisi tersebut merupakan aplikasi yang diinisiasi oleh Polri sebagai salah satu bentuk dukungan nyata dalam upaya menekan laju penyebaran COVID-19. Aplikasi ini juga telah terintegrasi dengan data dari Kementerian Kesehatan dan Kemenkumham," kata Airlangga, Kamis 6 Januari 2022.

Jangan Anggap Remeh, Ini 4 Tanda yang Menunjukkan Anda Alami Stres

Menurut Airlangga, aplikasi ini merupakan bentuk tindak lanjut pengawasan terhadap para Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) untuk menjalani karantina sesuai dengan aturan yang berlaku. Melalui aplikasi ini, petugas dapat memantau pelaksanaan karantina yang dilakukan para PPLN mulai dari proses awal pengurusan karantina hingga selesai. 

"Ke depannya, melalui pemanfaatan aplikasi ini diharapkan tidak terjadi lagi pelanggaran yang berkaitan dengan karantina," ujar Airlangga.

Izin Menginap di Kantor Polisi, Pria Tuban Ini Ternyata Baru Membunuh Istrinya

Airlangga juga mengatakan, secara umum, penyebaran kasus COVID-19 saat ini sudah terkendali. Kondisi itu ditandai dengan melandainya perkembangan kasus positif.

Virus Omicron

Photo :
  • Times of India

"Angka Reproduksi Kasus Efektif (RT) Indonesia yakni 0,98, dan angka Rt semua pulau berada di bawah 1 (laju penularan terkendali). Namun, perlu diwaspadai sedikit kenaikan laju reproduksi," ujarnya.

Sekadar informasi, sejak ditemukan pertama kali pada 24 November 2021 di Afrika Selatan, kini varian Omicron telah terdeteksi di lebih dari 110 negara dan diperkirakan akan terus meluas. 

Di level nasional, pergerakan Omicron juga terus meningkat sejak pertama kali dikonfirmasi pada 16 Desember 2021. Berdasarkan update kasus konfirmasi varian Omicron, Kementerian Kesehatan mencatat ada 92 kasus konfirmasi baru pada 4 Januari 2022.

Launching aplikasi monitoring karantina presisis

Photo :
  • VIVA/Sherly

Sehingga total kasus varian Omicron menjadi 254 kasus terdiri dari 239 kasus dari pelaku perjalanan internasional (imported case) dan 15 kasus transmisi lokal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya