Gagasan Puan soal Petani Milenial Dinilai Penangkal Impor Pangan

Ketua DPR, Puan Maharani.
Sumber :
  • Dok. DPR.

VIVA – Pengamat Politik Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengapresiasi gagasan dan komitmen Ketua DPR RI Puan Maharani untuk kesejahteraan petani Indonesia. Salah satu langkah konkritnya lewat gagasan membentuk petani milenial.

Daftar Harga Pangan 17 April 2024: Cabai Rawit hingga Telur Ayam Naik

Menurut Ujang, Puan sangat cerdas dan tepat menerjemahkan gagasan nasionalisme karena kesejahteraan petani Indonesia akan menjadikan Indonesia memiliki ketangguhan dan ketahanan pangan nasional yang baik.

“Fakta Indonesia sebagai negara agraris ditangkap Ibu Puan dengan sangat tepat. Yang beliau sampaikan di mana-mana kan soal ‘Petani Maju, Indonesia Sukses’ ya itu juga serentak menjadi implmentasi gagasan nasionalisme dalam rangka ketahanan pangan nasional,” ungkap Ujang saat diskusi politik Indonesia Point bertajuk “Puan Maharani dan Tantangan Nasionalisme Abad -21 di Gedung Joeang 45 Jakarta, Kamis, 13 Januari 2022.

Bea Cukai Beri Izin Pembebasan Bea Masuk Impor Alat Kesehatan

Misalnya urai Ujang, Puan menyampaikan dengan tegas supaya Indonesia tidak impor buah atau kebutuhan pokok masyarakat seperti bawang, maka petaninya maju dan sukses. Gagasan Puan ini dinilai tepat sekali dan relevan.

“Karena semangat yang beliau sampaikan adalah melawan impor dan kemandirian pangan di dalam negeri,” jelasnya.

Intip Sederet Ketentuan Barang Kiriman Pekerja Mingran, Tak Lagi Diatur Permendag

Ujang mengatakan, salah satu tantangan Indonesia hari ini adalah kesejahteraan petani Indonesia. Dan di balik isu kesejahteraan petani, lanjut pengajar Universitas Al-Azhar tersebut adalah persoalan kemandirian Indonesia pada bidang pangan, di tengah gelombang import yang tidak menguntungkan petani di dalam negeri. 

“Kebetulan saya berkesempatan berada di Jawa selama beberapa hari ini dan di mana-mana ada baliho Bu Puan soal gagasannya tentang petani tadi. Itu artinya beliau punya komitmen pada kesejahteraan petani apalagi isu impor pangan hari ini masih menjadi momok untuk petani kita,” lanjut dia.

Hal yang sama kata Ujang, komitmen Puan soal petani milenial merupakan gebrakan yang bisa menjawab isu-isu kesejahteraan anak muda Indonesia. 

Dari data ditemukan bahwa jumlah petani di Indonesia ada kurang lebih 33 juta, namun kurang lebih hanya 29 persen yang berusia di bawah 40 tahun. Bukan hanya itu, angka pengangguran anak muda di Indonesia terbilang tinggi, apalagi di tengah gelombang Covid -19 melanda Indonesia. Begitupun angka PHK kelompok pekerja anak muda terbilang banyak.

“Artinya beliau melihat ada kesempatan bagi anak muda untuk melihat peluang lain. Beliau mendorong agar anak muda harus siap menjadi petani yang sukses. Karena jika anak mudanya hebat maka bangsa ini akan jadi bangsa yang hebat juga,” kata Ujang.

Dalam konteks kepemimpinan nasional lanjut dia, sosok Puan memiliki keunggulan determinan di banding nama-nama lain. Antara lain figur Puan sebagai perempuan dan ketokohan Puan yang lahir dan dibesarkan dalam keluarga tokoh pendiri bangsa yang punya rekam jejak kepemimpinan nasional. 

“Dari sisi politisi perempuan yang sedang manggung, Ibu Puan adalah yang ideal. Dan juga sangat determinan. Sekarang tinggal keunggulan-keunggulan ini diperjuangkan agar bisa diterima masyarakat,” kata Ujang.

Baca juga: Jokowi Buka Peluang Petani dan Warga Pesantren Kelola Lahan Negara

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya