DIY Periksa 8 Sampel Dicurigai Omicron

Dokumentasi - Pengendara melintas di kawasan Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Senin, 21 Desember 2020.
Sumber :
  • ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

VIVA – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memeriksa sebanyak 8 sampel pasien COVID-19 yang dicurigai tertular varian baru Omicron.

Klarifikasi Isu Koalisi Prabowo Bergejolak soal Jatah Menteri, Sekjen Gerindra Bilang Begini

Kapala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie di Yogyakarta, Kamis mengatakan pemeriksaan whole genom sequencing (WGS) terhadap delapan sampel diduga Omicron tersebut dilakukan oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, Kulon Progo, dan Laboratorium FK-KMK UGM.

"Kemarin dari 11 sampel, yang dikirim (untuk diperiksa) 8," ujarnya.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Menurut dia, 8 sampel yang seluruhnya berasal dari Kulon Progo itu dicurigai Omicron karena memiliki CT value di bawah 30 serta terjadi penularan dalam waktu yang cepat.

"Kalau saya lihat yang CT di bawah 30 tidak sampai delapan orang, tapi karena dia dalam satu area dan kondisi saat ini lebih aman jika diperiksa semuanya," kata dia.

Lecehkan Istri Pasien, Oknum Dokter di Palembang Jadi Tersangka

Menurut Pembajun, 8 sampel asal Kulon Progo itu tidak terkait dengan riwayat pasien yang bepergian ke luar negeri, melainkan sekadar pernah menerima atau berkontak dengan tamu.

Omicron varian baru Covid-19 (ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA/Shutterstock

Ia menuturkan hasil pemeriksaan WGS terhadap delapan sampel itu diperkirakan keluar sekitar dua minggu dan akan diumumkan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Selain 8 sampel dari Kulon Progo, menurut dia, sebelumnya Pemerintah Kota Yogyakarta juga telah mengirim 7 sampel dicurigai Omicron dan hingga kini masih dalam proses pemeriksaan di laboratorium.

Mengacu ketetuan dari pemerintah pusat, minimal daerah harus mengirimkan 70 sampel untuk dilakukan WGS.

"Dalam tahap pertama ini diminta segera, dikirimnya ke BBVet dan UGM," kata Pembajun.

Sebagai upaya antisipasi penyebaran Omicron, menurut dia, Pemda DIY telah meminta seluruh rumah sakit milik pemerintah menyiagakan minimal 30 persen dari total kapasitas tempat tidur dan 20 persen untuk RS swasta.

"Kami juga mendorong isoter, dan juga 'telemedicine'. Kalau nakes masih ada, kalau kurang ya kita rekrut lagi yang pernah jadi relawan. Kita sudah punya by name, by address-nya," kata Pembajun Setyaningastutie. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya