Kasus Pertama, Balita di Sikka NTT Meninggal Dunia Akibat DBD

Nyamuk DBD/ilustrasi.
Sumber :
  • www.jakarta.go.id

VIVA – Kasus Demam Berdarah Dengue mulai mewabah Di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Seorang balita perempuan berusia empat tahun bernama Benedikta Naldiana More meninggal dunia akibat terkena penyakit demam berdarah dengue. Kasus ini merupakan kasus kematian pertama akibat DBD pada tahun 2022.

Kronologi Kematian Balita Terkena DBD

Ayah balita, Laurensius Dao mengatakan jika sang anak sakit pada Minggu siang. Kemudian pada Selasa badan anaknya sudah dingin. Lalu Selasa malam anaknya sakit namun belum sempat diantar ke rumah sakit. Benedikta Naldiana More atau akrab disapa Nadia baru dilarikan ke Rumah Sakit Umum Dokter TC Hillers Maumere pada Rabu subuh. Saat diperiksa, Nadia dinyatakan positif terserang DBD.

Balita perempuan itu pun meninggal dunia pada pukul 21.00 Wita di ruang ICU Rumah Sakit Umum Dokter TC Hillers Maumere. Dikutip tvonenews.com, Dokter Mersi, Direktris RSU TC. Hillers Maumere membenarkan adanya satu kasus kematian akibat demam berdarah dan merupakan kasus kematian pertama di tahun 2022.

"Benar, ada satu kasus kematian akibat DBD di ruang ICU tadi malam. Korban masuk dengan DHF grade dua disertai Syck hipovolemik," kata dokter Mersi saat dihubungi tvonenews.com Kamis, 13 Januari 2022 pagi. 

Menurut Laurensius, anak keduanya ini merupakan anak periang dan cerdas. Sehari sebelum dibawa ke rumah sakit korban sempat berangkat ke sekolah pendidikan usia dini. 

"Kemarin pulang sekolah badan korban panas dingin, makanya kami langsung bawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Dan pihak rumah sakit memvonis korban menderita demam berdarah," ungkap Lonensius. 

Saat ini data Medik Rumah sakit umum TC Hillers maumere Kabupaten Sikka, mencatat jumlah kasus pasien yang dirawat di rumah sakit tahun 2022 per tanggal 13 Januari sebanyak 35 kasus. Satu diantaranya meninggal dunia. Dan 10 orang lainnya masih menjalani perawatan di ruang anak.

Gejala Demam Berdarah

Ilustrasi penyakit demam berdarah

Photo :
  • U-Report

Demam berdarah dengue atau DBD adalah penyakit yang mudah menular. Penyakit ini berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit DBD ini disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue.

Umumnya gejala demam berdarah bersifat ringan, dan muncul sekitar 4 – 7 hari sejak gigitan nyamuk, dan dapat berlangsung selama 10 hari. Gejala yang ditimbulkan biasanya menyerupai penyakit flu, dan bisa saja berkembang menjadi semakin parah jika telat ditangani. Dikutip dari halodoc.com, berikut beberapa gejala demam berdarah:

  • Demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius.
  • Nyeri kepala berat.
  • Nyeri pada sendi, otot, dan tulang.
  • Nyeri pada bagian belakang mata.
  • Nafsu makan menurun.
  • Mual dan muntah.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Ruam kemerahan sekitar 2–5 hari setelah demam.
  • Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening.
  • Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit.

Pengobatan Demam Berdarah

Hingga kini belum ada pengobatan spesifik yang bisa mengatasi demam berdarah. Langkah pengobatan dilakukan untuk mengatasi gejala yang muncul, serta mencegah infeksi virus yang semakin parah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan diantaranya:

Nyamuk Wolbachia Melawan DBD! Menkes Ungkap 5 Wilayah di Jawa yang Sudah Terbebas
  • Cegah dehidrasi dengan memperbanyak minum air putih.
  • Istirahat yang cukup.
  • Konsumsi obat penurun panas yang relatif aman dan dianjurkan dokter.
  • Hindari konsumsi obat-obatan pereda nyeri. Hal ini dikarenakan obat-obatan tersebut bisa menimbulkan komplikasi perdarahan. 
  • Selalu perhatikan frekuensi buang air kecil dan jumlah urine yang keluar.

Pencegahan Demam Berdarah

Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran, Jangan Lupa Pasang CCTV

Terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah, seperti:

  • Anak usia 9–16 tahun seharusnya divaksinasi dengue, sebanyak 3 kali dengan jarak 6 bulan.
  • Memberantas sarang nyamuk yang dilakukan dalam dua kali pengasapan insektisida atau fogging dengan jarak 1 minggu.
  • Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, minimal setiap minggu.
  • Menutup rapat tempat penampungan air.
  • Melakukan daur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
  • Mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah.
  • Memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah.
  • Taburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras.
  • Gunakan kelambu saat tidur.
  • Tanamlah tumbuhan pengusir nyamuk.
  • Hentikan kebiasaan menggantung pakaian.
  • Hindari wilayah daerah yang rentan terjadi infeksi.
  • Mengenakan pakaian yang longgar.
  • Gunakan krim anti-nyamuk yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET), tetapi jangan gunakan DEET pada anak di bawah 2 tahun.
Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan! Temukan Peluang Baru di Webinar Outlook Kepariwisataan NTT
Ribuan umat Katolik mengikuti prosesi jalan salib di lapangan Motang Rua Ruteng

Jalan Salib Kolosal di Ruteng Ikut Dijaga Remaja Muslim, Ribuan Orang Menyaksikan

Tablo, atau jalan salib digelar secara kolosal di lapangan Motang Rua Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur atau NTT, pada Jumat 29 Maret 2024. Remaja muslim ikut serta.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024