Minggu, Kemenhub Operasikan Bus BTS di Beberapa Kota

Dirjen Hubdar Kemenhub, Budi Setiyadi
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi mengatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan kembali mengoperasionalkan layanan angkutan umum dengan skema Buy The Service (BTS), di lima kota besar pada Minggu besok 16 Januari 2022.

Kemenpan-RB Siapkan 200 Ribu Formasi Calon ASN untuk Ditempatkan di IKN

"Saya challange kepada para operatornya, tampaknya mereka juga akan siapkan diri kembali untuk melakukan operasional yang saya minta hari ini Sabtu. Tapi dari pihak operator minta hari Minggu. Artinya, besok untuk pelayanan BTS angkutan massal perkotaan lima kota besar secara bertahap," kata Budi saat konferensi virtual pada Sabtu, 15 Januari 2022.

Pertama, kata Budi, koridor yang belum lengkap karena hambatan terhadap sarana kendaraannya seperti Surabaya, Bandung dan Banjarmasin belum lengkap. Untuk Makassar ada empat koridor dan Banyumas ada tiga koridor, itu sudah lengkap kendaraannya. Oleh karena itu, ia mengucapkan terima kasih berkat komunikasi dan koordinasi dengan beberapa kepala daerah di lima kota besar tersebut.

Menpan-RB Sebut ASN 38 Kementerian-Lembaga Prioritas Pindah ke IKN setelah Agustus

"Faktor kendaraan BTS kita layani berapa minggu, itu cukup bagus. Bahkan di Banyumas, saya sering dikirim video-video antrean bisa sekitar 10 meter mau naik bus BTS itu cukup banyak sekali. Saya pernah melakukan evaluasi di Banyumas dan Makassar, itu lebih dari 100 persen. Artinya, tidak semua dapat tempat duduk atau berdiri," jelas dia.

Pilot Project

Menpan-RB: Pemindahan Kementerian dan Lembaga ke IKN Tempuh Tiga Penapisan

Jelas dia, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memang sudah meminta kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bahwa BTS sebagai pilot project dan ikon angkutan darat nantinya di beberapa kota besar sehingga akan diperbaiki dan kerja sama dengan pemerintah daerah.

"Seyogyanya angkutan umum adalah menjadi hirarki paling tinggi. Kita harap sebagian masyarakat nanti ada shifting dari kendaraan pribadi dengan angkutan umum. Kita harus mampu mereduksi kemacetan, kebisingan, efisiensi waktu dan kerugian ekonomi yang dialami oleh pengemudi kendaraan karena menyangkut hambatan kemacetan dan sebagainya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya