- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Muktamar III Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid (JPRMI) akhirnya rampung dan memilih Khadrian Yosse sebagai Ketua Umum periode 2022-2026. Khadrian terpilih menggantikan Yosse Hayatullah.
Khadrian dalam pidatonya usai terpilih mengaku dapat amanat berat. Namun, bagi dia, menjabat Ketua Umum JPRMI sebagai takdir dari Allah. Dia menyampaikan siap menjalankan amanat dari keputusan muktamar.
"Innalillahi wa inna ilaihirojiun, ini amanah yang sangat berat. Saya bukan yang terkuat, bukan paling saleh. Tapi, ini adalah bagian dari qadarullah, dan bagaimanapun saya seorang prajurit. Apa yang jadi keputusan muktamar itulah yang akan kita jalankan," kata Yosse di Jakarta, Minggu, 16 Januari 2022.
Dia mengatakan, JPRMI dianggapnya sebagai tempat beramal dan menyampaikan dakwah. Ia minta dukungan dari rekan pengurus JPRMI dalam menjalankan amanat memimpin organisasi.
Ia juga minta agar dikritik, diingatkan jika keliru dalam bersikap dan membuat keputusan.
"Artinya selemah-lemahnya saya akan bisa lebih kuat menjalankan amanah di JPRMI dengan bersama sohib sohibah semua. Dan, bilamana ada kekurangan dari saya mohon disampaikan dan ditegur," tutur Yosse.
Dari rekam jejak pengalamannya, Yosse pernah menjabat sebagai Ketua Bidang 1 Remaja Islam Sunda Kelapa periode 2007-2008. Pun, jabatan Wakil Ketua Remaja Islam Sunda Kelapa periode 2010-2012 juga pernah diembannya.
Selain itu, ia juga pernah merasakan pengalaman sebagai Bendahara JPRMI Pusat periode 2015-2016. Lalu, di periode 2016-2022, ia dapatkan amanah sebagai Sekretaris Umum (Sekum) JPRMI Wilayah DKI Jakarta.
Adapun dalam Muktamar III JPRMI dibuka secara resmi oleh perwakilan dari Wakil Presiden RI. Menteri Agama yang diwakili Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin ikut membuka muktamar.
Saat muktamar, sebanyak 26 perwakilan pengurus wilayah JPRMI se-Indonesia hadir secara offline. Sisanya, 6 perwakilan pengurus secara virtual.
Detik-detik 2 Pemuda Ditangkap Warga Gegara Dikira Bandar Narkoba, Polisi Ungkap Faktanya
Dalam video, dua pemuda itu heboh diamankan warga di pinggir jalan. Warga salah paham mengira dua pemuda itu pelaku narkoba.
