Ada Kasus Positif Omicron, Warga Desa di Malang Lakukan Lockdown Lokal

Warga Desa Banjararum, Kabupaten Malang, Jawa Timur melakukan lockdown lokal.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya (Malang)

VIVA – Warga Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur melakukan lockdown lokal di RT 2 RW 10 setempat. Aturan ini dilakukan menyusul tiga warganya terkonfirmasi positif COVID-19 varian omicron.

Kata Warga Baltimore Setelah Jembatan Francis Scott Key Runtuh: Saya Tidak Percaya

Sekretaris Desa Banjararum, Singosari, Kabupaten Malang, Sutrisno membenarkan kabar itu. Tiga orang tersebut terdiri dari seorang ibu dan dua orang anaknya berusia 2 tahun dan 16 bulan. Kini mereka sudah dirawat di ruang isolasi Rusunawa, Kepanjen, Kabupaten Malang. 

"Setelah tiga pasien tersebut sudah dibawa ke Rusunawa, Kepanjen, tindaklanjutnya dari Muspika Singosari dan Pemerintah Desa Banjararum kami lakukan penyekatan di RT 2 RW 10," kata Sutrisno, Minggu, 16 Januari 2022.

Viral Bangunin Sahur Berujung Cekcok, Warga Ngaku Bayinya Terganggu

Omicron varian baru Covid-19 (ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA/Shutterstock

Sutrisno menuturkan, awal mula diketahui ada warganya terkonfirmasi positif COVID-19 varian Omicron berasal dari forum Musyawarah Pimpinan Kecamatan. Pada Rabu, 12 Januari 2022, mereka menginformasikan kabar itu. Sebagai tindak lanjutnya, warga desa langsung melakukan tracing ada dua orang yang kontak erat yakni anak-anak dari seorang ibu ini. 

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

"Jadi hari Rabu itu kami mendapatkan info dari Muspika Singosari. Lalu pada Jumat 14 Januari 2022, sekitar siang hari, tiga anggota keluarga tersebut langsung dievakuasi," ujar Sutrisno. 

Sebagai langkah sigap warga di RT 2 RW 10 Desa Banjararum, Singosari, Kabupaten Malang melakukan penyekatan lokal dan penyemprotan disinfektan di sekitar lokasi. Penyekatan akan dilakukan selama satu pekan ke depan. 

"Kami akan melakukan penyekatan selama tujuh hari ke depan. Jadi warga sekitar yang keluar-masuk akan dilakukan pencatatan terlebih dahulu. Mau keluar kemana, balik jam berapa. Warga di luar daerah tersebut tidak diperkenankan untuk masuk. Tertular darimana kita tidak tahu itu ranah medis, kita hanya melakukan penyekatan saja," tutur Sutrisno. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya