Menkes: DKI Jakarta Jadi Medan Perang Pertama Hadapi Omicron

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Willibrodus

VIVA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa DKI Jakarta menjadi medan perang pertama untuk menghadapi peningkatan kasus penularan COVID-19 varian Omicron.

Polisi Bakal Panggil Pemilik Toko Frame yang Terbakar di Mampang hingga Akibatkan 7 Orang Tewas

"Sekitar 90 persen transmisi lokal (Omicron) terjadi di Jakarta, jadi kita harus persiapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron, dan kita harus pastikan kita menang menghadapi Omicron," kata Budi Gunadi di kantornya di Jakarta, Minggu, 16 Januari 2022.

Budi Gunadi menyampaikan hal itu seusai mengikut rapat terbatas dengan topik Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Di ratas tadi kami 'update' soal Omicron, puncak kasus dicapai secara cepat dan tinggi dalam waktu 35-65 hari jadi tergantung kita lihat dari mana, (kasus Omicron) di Indonesia pertama terindentifikasi akhir Desember tapi kasus kita mulai naik awal Januari, nah dalam 35-65 hari kasus kita terjadi cepat dan tinggi," kata Budi.

Menurut Budi Gunadi, di sejumlah negara yang sudah dilanda Omicron, tingkat perawatan di rumah sakit adalah 30-40 persen dibanding tingkat perawatan COVID-19 dengan varian Delta.

Begini Penampakan Mengerikan Belut Besar yang Ditemukan Hidup di dalam Perut Seorang Pria

"Jadi walau kenaikan cepat dan tinggi penularan lebih cepat, tapi hospitalisasi lebih rendah dibanding Delta; jadi kalau ada kenaikan jumlah kasus yang cepat dan banyak, tidak usah panik; tetap waspada karena kami memonitor ketat yang masuk ke rumah sakit," kata Budi.

Varian Omicron.

Photo :
  • Pixabay/geralt

Sampai saat ini, menurut Budi, sudah ada lebih dari 500 orang dirawat di RS akibat terpapar COVID-19 varian Omicron.

"Yang pulang 300-an, yang perlu oksigen 3 orang dan itu pun ringan, tidak sampai memakai ventilator, jadi tidak perlu dimasukkan ke mulut. Dari 3 orang itu, 2 orang sudah sembuh dan pulang," ungkap Budi.

Kasus Omicron pertama di Indonesia teridentifikasi pada 15 Desember 2021, yaitu terhadap 1 orang pekerja di Wisma Atlet. Pekerja dengan virus Omicron itu tidak mengalami gejala COVID-19.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 16 Januari 2022, ada penambahan jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 855 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi COVID-19 berjumlah 4.271.649 kasus dengan kasus aktif 8.605 kasus.

Jumlah pasien yang sembuh bertambah 710 orang sehingga total seluruhnya 4.118.878 kasus dan ada penambahan 3 orang meninggal sehingga total orang yang meninggal akibat COVID-19 adalah 144.170 orang. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya