Pernyataan Panglima TNI Andika Usai Anak Buahnya Tewas Dikeroyok

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa
Sumber :
  • VIVA / Aman Hasibuan (Papua)

VIVA – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Andika Perkasa menyatakan akan terus mengawal kasus anak buahnya bernama Sahdi (23) yang tewas ditusuk. Sahdi awalnya disebut dikeroyok oleh orang tak dikenal di daerah Penjaringan, Jakarta Utara. 

Terpopuler: TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Kecelakaan Bus di Tol hingga Pemuda Rusak Jembatan

"Kami akan kawal. Untuk penyidik TNI sudah berkoordinasi dengan Polres Jakarta Utara. Kami terus memonitor tapi kami tetap tidak mengintervensi," kata Panglima TNI Andika Perkasa di kantor Kementerian PMK, Jakarta, Senin, 17 Januari 2022. 

Ia pun bersyukur dalam kasus ini sudah ada perkembangan penyelidikan dari pihak Polres Metro Jakarta Utara. Bahkan ada beberapa orang yang diamankan oleh oleh aparat lenegak hukum. 

Sukses Jalani Misi Kemanusiaan di Gaza, 27 Prajurit Pemberani Dapat Penghargaan dari Panglima TNI

"Dan sejauh ini kelihatannya sudah ada kemajuan, sudah ada 3 yang ditangkap. Kami menunggu," katanya. 

Andika pun meminta agar kasus ini diusut tuntas dan seadil-adilnya para pelaku kejahatan yang telah menewaskan anggota TNI Angkatan Darat tersebut. 

Pesawat Super Hercules TNI AU yang Sukses Turunkan Bantuan Kemanusiaan Gaza Akan Tiba di Tanah Air

Diketahui kasus pengeroyokan dan penusukan anggota TNI tersebut terjadi di Jl Inspeksi Waduk Pluit, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), pada Minggu 16 Januari 2022 dini hari. 

Kapolsek Penjaringan AKBP Febri Isman Jaya mengatakan bahwa dari keterangan saksi mata, pelaku diduga berjumlah enam orang dengan menggunakan tiga sepeda motor. Pelaku mendatangi lokasi di mana korban S dengan seorang rekannya sedang berbincang sambil menikmati kopi di warung pinggir waduk Pluit. 

Pelaku kemudian membuat keributan dengan warga sekitar yang kemudian memancing perhatian korban yang merupakan aparat TNI. 

Korban yang berusaha melerai perkelahian justru menjadi sasaran pembacokan pelaku. Satu rekan korban yang juga membantu korban ikut menjadi sasaran tusukan senjata tajam yang dibawa pelaku hingga keduanya terkapar bersimbah darah. Kemudian korban S meninggal saat dibawa ke rumah sakit. 

Sementara para pelaku langsung kabur usai melihat kedua korban sudah terkapar di pinggir jalan. Satu korban lainnya seorang pedagang yang ikut berusaha melerai perkelahian tersebut juga menjadi sasaran para pelaku hingga jari manis tangan kanannya putus. 

"Sedangkan korban Soleh, luka di bagian jari manis sebelah kanan putus,” ujar Febri.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya