Tren Kasus COVID-19 Naik, Jokowi Minta Masyarakat Tak Panik Berlebihan

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden

VIVA – Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa saat ini kasus COVID-19 di Indonesia tengah mengalami kenaikan. Salah satu penyebabnya yaitu adanya varian Omicron yang tingkat penularannya sangat cepat.

Mangkir dari Pemeriksaan, KPK Bakal Panggil Lagi Gus Muhdlor Pekan Depan

Meski begitu, Presiden tidak ingin masyarakat Indonesia panik ataupun khawatir berlebihan. Jokowi meminta agar masyarakat tetap waspada dan mengurangi mobilitas di luar rumah.

"Saat ini kita sedang mengalami tren kenaikan kasus COVID-19 yang disebabkan oleh varian Omicron. Oleh sebab itu kita semua harus mewaspadai tren ini namun tidak perlu bereaksi berlebihan. Berhati-hati perlu, waspada perlu, tapi jangan menimbulkan ketakutan dan jangan menimbulkan kepanikan," kata Jokowi dalam konferensi pers virtual, Selasa, 18 Januari 2022.

Tony Blair Ucapkan Selamat ke Prabowo Usai Menang Pilpres: Fantastis!

Presiden Jokowi mengucapkan selamat ulang tahun VIVA Network ke-13

Photo :
  • VIVA

Jokowi mengatakan, meski tingkat penularan varian Omicron ini cukup cepat, namun gejala yang dialami pasien yang terinfeksi varian ini lebih ringan. Pasien dapat sembuh dengan menjalani perawatan di rumah tanpa harus ke rumah sakit.

Ada yang Janggal dalam Surat Sakit Gus Muhdlor, KPK: Ini Agak Lain Suratnya

"Berbagai studi termasuk laporan WHO menyebutkan varian Omicron memang lebih mudah menular namun gejalanya lebih ringan. Pasien yang terinfeksi varian ini umumnya pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta masyarakat agar tidak jumawa dan tetap berhati-hati. Jika tidak memiliki kepentingan mendesak, diharapkan masyarakat menjauhi keramaian.

"Sekali lagi kita harus waspada. Jangan jumawa dan jangan gegabah. Oleh karena itu jika Bapak Ibu dan saudara-saudara sekalian tidak memiliki keperluan mendesak, sebaiknya mengurangi kegiatan di pusat-pusat keramaian," ujar Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya