5 Hukuman Mati Paling Heboh di Indonesia, Ada Pelaku Bom Bali!

Kusni Kasdut.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Hukuman mati saat ini sudah diterapkan hampir di seluruh negara di dunia, termasuk Amerika Serikat. Teknis pelaksanaan hukuman maksimal ini dapat dengan cara digantung, pancung, suntik, kursi listrik, dan lain sebagainya. Sementara di Indonesia, hukuman mati dilakukan dengan cara ditembak oleh regu penembak di sebuah wilayah yang dirahasiakan. Hukuman ini dilakukan sebagai salah satu bentuk pemberian efek jera kepada pelaku tindak kejahatan. 

Ketika Santet Gagal, Pembunuh Bayaran Akhirnya Dipilih Novi untuk Eksekusi Mertua

Hukuman mati di Indonesia sangat beragam sesuai dengan regulasi yang ada yaitu saat seseorang menjual obat-obatan terlarang, melakukan tindak pidana korupsi, atau melakukan aksi terorisme. Ketika akan melakukan hukuman mati, muncul pendapat pro dan kontra. Pihak yang menolak menganggap bahwa tindakan ini melanggar hak untuk hidup. Sedangkan untuk yang setuju dilakukan sebagai bentuk keadilan hukum. Nah, menyadur dari VIVA, berikut adalah ulasan mengenai hukuman mati di Indonesia. 

Lantas, Siapa Saja Hukuman Mati yang Paling Menghebohkan?

Mario Dandy Dijebloskan ke Lapas Salemba Usai Vonis 12 Tahun Berkekuatan Hukum Tetap

1. Rio Martil

Ilustrasi lokasi pembacokan.

Photo :
  • U-Report
Terancam Hukuman Mati, Begini Detik-detik 'Koboi' di Mampang Todongkan Senpi ke Pengendara Lain

Antvklik melaporkan bahwa nama aslinya adalah Rio Alex Bullo, tapi di dunia kriminal dia dijuluki sebagai Rio Martil. Hal ini karena ke mana saja dia pergi kerap membawa dua martil untuk memukul para korban. Sasaran Rio adalah para sopir atau pengusaha rental mobil yang akan dia rampas. Buronan Polda Jawa Timur, Jawa Barat, dan Yogyakarta tersebut tertangkap di Baturaden, Banyumas, Jawa Tengah, 21 Januari 2001. 

Ia tertangkap setelah membunuh Jeje Suraji, seorang pengacara sekaligus pengusaha rental mobil yang disewanya. Sebelum itu, Rio sudah membunuh 3 korban dengan motif serupa untuk merampas mobil. PN Purwokerto kemudian memvonis Rio dengan hukuman mati. Ia kemudian menghuni LP KedungPane dan dipindah ke LP Nusakambangan. 

Di LP Nusakambangan ia kemudian membunuh teman satu selnya seorang narapidana kasus korupsi Iwan Zulkarnaen, Mei 2005. Namun, ia tidak diproses lantaran sudah divonis hukuman maksimal dalam kasus Jeje Suraji. Pada akhirnya, Rio Martil dieksekusi mati oleh 12 anggota regu tembak, 8 Agustus 2008 di Desa Cipedok, Kecamatan Cilongok, Kab. Banyumas.

2. Amrozi CS

Ilustrasi Amrozi Muklas Imam

Photo :
  • dok. ANTV

Tanggal 12 Oktober 2002, dua bom meledak nyaris bersamaan di wilayah Legian, Kuta, Bali. Bom pertama meledak di Paddy’s Irish Bar, sedangkan untuk bom kedua meledak di dekat Sari Club. Sekitar 202 orang tewas dan 305 lainnya mengalami luka-luka dalam kejadian tersebut. Bom ketiga kemudian meledak di dekat kantor Konsultan Amerika, Denpasar, tapi tidak ada korban jiwa. 

Kemudian tanggal 7 November 2002 polisi berhasil menangkap tersangka pertama bom Bali, seorang montir yang bernama Amrozi bin Nurhasyim. Setelah diinterogasi, Amrozi mengakui bahwa ia berperan dalam aksi pengeboman tersebut. Kemudian tanggal 12 November suara rekaman Usamah bin Ladin mengatakan selamat kepada pelaku bom Bali sebagai “pembela Islam yang gigih.”

Kemudian setelah serangkaian pemeriksaan dan penyidikan ditetapkan tiga terpidana mati kasus bom Bali, yaitu Amrozi, Ali Ghufron alias Mukhlas, dan Imam Samudra. Mereka kemudian dieksekusi mati pada Minggu, 9 November 2008, pukul 00.15 WIB. Sebelum ditembak, mereka berada di LP Kerobokan, Bali, sampai dipindahkan ke LP Batu, Nusakambangan. 

3. Ahmad Suradji 

Ilustrasi pembunuhan.

Photo :
  • vstory

Pembunuhan sadis dilakukan oleh Suradji dengan cara membunuh 45 wanita yang mayatnya kemudian dikubur di perkebunan tebu di Desa Sei Semayang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Kemudian Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Paham memvonis mati dirinya tahun 1998 silam. Baru pada hari Kamis, 10 Juli 2008 ia dieksekusi mati oleh Kesatuan Brigade Mobil (Brimob) Sumatera Utara sekitar pukul 22.00. 

4. Kusni Kasdut

Kusni Kasdut.

Photo :
  • U-Report

Kusni Kasdut merupakan salah seorang bandit atau penjahat yang dikenal lantaran melakukan perampokan 11 permata di Museum Gajah tanggal 31 Mei 1961. Ia merupakan anak seorang petani di Blitar, Jawa Timur dan mantan anggota laskar masa revolusi. Kusni dikenal publik lantaran merampok Museum Nasional Jakarta. 

Dengan memakai jip dan mengenakan seragam polisi palsu, tanggal 31 Mei 1961 masuk ke Museum Nasional atau Gedung Gajah. Usai melukai penjaga dia membawa sekitar 11 pertama koleksi museum. Ia kemudian menjadi buronan polisi lantaran kasus pencurian tersebut. 

Kusni kemudian tertangkap saat mencoba untuk menggadaikan pertama hasil rampokannya di Semarang. Petugas pegadaian mencurigai lantaran ukuranya yang tidak biasa. Akhirnya ia ditangkap sampai dijebloskan ke penjara, dan ditembak mati tanggal 16 Februari 1960. 

5. Tibo CS

Ilustrasi hukuman mati

Photo :
  • ANTARA/Shutterstock/Ginkolac/aa

Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu divonis hukuman mati lantaran kasus kerusuhan di Poso. Mereka ditangkap pada Juli dan Agustus 2000. Tibo cs dijatuhi hukuman mati pada April 2001 di PN Palu dan kemudian ditegaskan kembali Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara pada 17 Mei 2001. 

Pengadilan memutuskan bahwa mereka bersalah karena tuduhan pembunuhan, penganiayaan, dan perusakan di tiga desa di Poso. Ketiga desa tersebut adalah Sintuwu Lemba, Kayamaya, dan Maengko Baru. Mereka kemudian dieksekusi mati pada tanggal 22 September 2006 dini hari di Palu, Sulawesi Tengah. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya