Jokowi: Pandemi COVID-19 Timbulkan Luka yang Sangat Dalam

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • VIVA/ Anwar Sadat.

VIVA - Presiden Joko Widodo menyebut tahun 2021 merupakan tahun yang penuh dengan ketidakpastian dan penuh dengan masalah kompleks yang datang bertubi-tubi. Jokowi juga mengatakan pandemi COVID-19 betul-betul menjadi rintangan yang sangat berat bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Jokowi Launches Permanent Housing After Disaster in Central Sulawesi

Pasien COVID-19 di Halmahera. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • Irfan/VIVA.

"Pandemi yang berkepanjangan betul-betul telah menimbulkan luka yang dalam bagi sektor-sektor tertentu, dan di saat yang sama telah terjadi global supply chain disruption yang memicu peningkatan harga komoditas dunia dan menimbulkan inflasi Global yang semakin tidak menentu," kata Jokowi dalam pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan dan Peluncuran Taksonomi Hijau, Kamis, 20 Januari 2022.

Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Acara Bukber di Istana Negara

Penanganan Harus Hati-hati

Menurut Jokowi, diperlukan strategi penanganan yang lebih spesifik, harus detail dan efektif serta penuh kehati-hatian. Penanganan pandemi harus dilakukan secara hati-hati agar tidak mengganggu upaya-upaya pemulihan ekonomi yang sedang dilakukan.

Rampung Juni 2024, Menteri ESDM: Divestasi Saham Freeport Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak

"Karena itu kebijakan dan instrumen pengawasan yang dikeluarkan OJK harus mampu mencegah meluasnya dampak pandemi COVID-19, khususnya terhadap perekonomian dan sektor keuangan, serta dapat membantu sektor informal dan UMKM agar mampu bertahan dan kita harapkan bahkan bisa tumbuh lebih baik dengan melakukan berbagai inovasi dan terobosan," kata Jokowi.

Baca juga: 121,5 Juta Penduduk Indonesia Telah Terima Dua Dosis Vaksin COVID-19

Fase Pemulihan Ekonomi

Pada saat ini, yakni tahun 2022, Jokowi menyebut Indonesia tengah berada dalam fase penting pemulihan ekonomi. Indikator-indikator ekonomi terus menunjukkan perbaikan-perbaikan stabilitas perekonomian.

Selain itu, sistem keuangan juga menurutnya tetap terjaga dengan baik. Dengan berbagai macam indikator yang ada, Jokowi menilai saat ini Indonesia memiliki fondasi yang kuat untuk melakukan akselerasi pemulihan.

"Tahun 2022 akan menjadi momentum ini akan menjadi momentum dan penanganan pandemi sudah semakin terkendali, meskipun hati-hati masih ada varian Omicron yang harus diwaspadai. Capaian vaksinasi juga terus meningkat," kata Jokowi.

"Pagi tadi saya mendapatkan Laporan pagi-pagi sudah disuntikkan 301 juta vaksin kepada rakyat kita, dosis atau 85% dosis kedua mencapai 58%. Bahkan vaksin penguat booster juga sudah kita suntikan dan telah kita mulai sejak 12 Januari 2022 yang lalu," katanya.

Penanganan pandemi yang semakin baik ini, kata Jokowi, harus dipakai untuk membangkitkan optimisme. "Harus dipakai untuk memberikan keyakinan, memberikan kepercayaan yang lebih besar kepada masyarakat dan kepada para pelaku usaha, untuk segera melanjutkan aktivitas ekonomi dan aktivitas-aktivitas produktif lainnya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya