Pangdam usai Serangan di Maybrat: Selangkah Pun Kami Tak Akan Mundur

Jenazah Sersan Dua TNI Miskel Rumbiak ditangisi oleh keluarganua dalam upacara militer pemakaman di Raja Ampat, Papua Barat, Jumat, 21 Januari 2022.
Sumber :
  • ANTARA/Ernes Broning Kakisina

VIVA – Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menegaskan bahwa ancaman hingga serangan nyata kelompok separatis teroris Papua Barat di wilayah Maybrat tidak menyurutkan semangat TNI dalam mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tanah Papua Barat.

Terpopuler: Deretan Negara Bantu Israel, Pendeta Gilbert Dilarang ke Makassar hingga Iran Diserang

"Selangkah pun kami tidak akan pernah mundur dengan serangan ini; kami akan tetap berjuang untuk mempertahankan kedaulatan NKRI," kata Cantiasa melalui siaran pers yang diterima dari Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Kolonel Arm Hendra Pesireron, Jumat, 21 Januari 2022.

Hendra, dalam siaran persnya, menyatakan Panglima beserta keluarga besar Kodam XVIII/Kasuari berduka atas wafatnya Sersan Dua Miskel Rumbiak dalam serangan kelompok separatis teroris Papua di wilayah Maybrat.

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara

Panglima Kodam juga menyampaikan bahwa dia mengutuk keras pelaku penyerangan lima prajurit TNI saat melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat.

TNI AD kehilangan satu putra asli Papua dari Raja Ampat, marga Rumbiak Saereri, putra terbaik bangsa, Sersan Dua Miskel Rumbiak, yang mengabdi untuk tanah dan masyarakatnya. "Namun diperlakukan tidak manusiawi oleh kelompok separatis teroris terkutuk di Maybrat, Papua Barat," ujar Hendra.

Situasi Makin Gawat, Israel Targetkan Serang Wilayah Nuklir Iran di Kota Isfahan

Pasukan TNI Kodim 1809/Maybrat mengevakuasi satu prajurit TNI AD korban penembakan di Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis, 20 Januari 2022.

Photo :
  • ANTARA/Hans Arnold Kapisa

Sersan Dua Miskel Rumbiak bersama empat anggota korban luka-luka usai diserang saat sedang melaksanakan tugas pembinaan teritorial untuk kepentingan masyarakat lokal di Distrik Aifat Timur.

"Prajurit Yonzipur 20/PPA sedang membangun sarana jembatan penyeberangan, satu-satunya akses penghubung antara kampung Fan Khario dan kampung Kamat di Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, tapi mereka lalu diserang KST Papua," kata Hendra.

Dia menduga kuat kelompok penyerang lima prajurit Yonzipur 20/PPA berasal dari kelompok yang sama, yaitu "KNPB (Komite Nasional Papua Barat) Maybrat yang sudah berstatus DPO pasca-penyerangan pos Koramil persiapan di kampung Kisor September 2021".

Sekilas, Hendra menjelaskan, prajurit Batalyon Zeni Tempur 20/Pawbili Pelle Alang atau disingkat Yonzipur 20/PPA merupakan Batalyon Zeni organik Kodam XVIII/Kasuari.

Nama satuan itu, katanya, diambil dari bahasa daerah setempat, yakni pawbili: membangun; pelle: bertempur; alang: prajurit, yang dimaknai sebagai prajurit yang siap bertempur dan membangun.

Setelah penyerangan itu, Kepala Staf Kodam XVIII/Kasuari Brigjen TNI Djoko Andoko bergegas mewakili Panglima Kodam menuju ke Sorong. Djoko didampingi Komandan Korem 181/PVT, Asintel, Asops, Kazidam dan Dandim 1802/Sorong untuk melihat secara langsung kondisi para prajurit yang menjadi korban penyerangan KST Papua yang sementara ini dirawat di RS AL Sorong. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya