Ridwan Kamil Klaim Tak Ada Vaksin COVID-19 Kedaluwarsa di Jabar

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengklaim tidak ada vaksin COVID-19 kedaluwarsa di provinsi itu selama penanganan pandemi COVID-19. Bahkan, stok vaksin tahun sebelumnya dipercepat distribusinya untuk program vaksinasi penguat (booster).

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

Target serapan pemakaian vaksin COVID-19 per 25 Januari 2022 di Jawa Barat mencapai 60,263,884 dosis dengan penerima mencapai 30,131,942 orang. Sedangkan realisasinya mencapai 54,592,729 atau 90,59 persen.

"Saya apresiasi tim vaksin, tidak terdengar ada kedaluwarsa di Jawa Barat," kata Ridwan Kamil dalam satu konferensi pers di kantornya, Gedung Sate, Bandung, Rabu, 26 Januari 2022.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Ridwan menerangkan, distribusi vaksin tahun sebelumnya dipercepat untuk vaksinasi booster sekaligus tim garda terdepan penanganan COVID-19 mulai dari tenaga kesehatan, dan aparat TNI dan Polri.

Ridwan menilai, tren kasus positif COVID-19 kini terkendali lebih baik dibandingkan Januari 2021 yang kewalahan karena belum dimulainya vaksinasi COVID-19. "Nah, sekarang feeling saya virus itu ada nembak mantul-mantul ke kita, tapi enggak masuk-masuk karena kita sudah divaksin," katanya.

IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

Photo :
  • VIVA/Adi Suparman

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi menerangkan, vaksinasi booster masih diprioritaskan untuk kalangan lansia dan anak-anak usia 6 hingga 11 tahun. Hal wajar, katanya, jika kini ada penerima kategori dewasa yang sudah mendapat tiket elektronik lewat aplikasi PeduliLindungi namun belum terakomodasi.

"Sebetulnya ada prioritas dari pemerintahan, awalnya lebih dari 18 tahun kan boleh. Tapi [setelah] kita lihat ketersediaan vaksin, akhirnya lansia dulu, karena yang lebih rentan lansia, anak-anak juga mulai," ujarnya.

Sementara ini, dia menekankan, vaksinasi penguat diutamakan untuk kalangan lansia dan anak-anak. Jika nanti ketersedian vaksin mulai mencukupi, kalangan umum juga akan mendapatkan vaksinasi penguat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya