Kapolri Persilakan Warga Bali Selesaikan Masalah Secara Adat

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Sumber :
  • dok Polri

VIVA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberi ruang kepada masyarakat Bali untuk bisa menyelesaikan suatu persoalan melalui kearifan lokal atau secara adat. Menurut dia, penyelesaian masalah dengan kearifan lokal itu jauh lebih baik.

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

Hal tersebut disampaikan Sigit saat mengukuhkan Bantuan Keamanan Desa Adat (Bankamda) dan forum Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat (Sipandu Beradat) di Bali, yang dikutip dari YouTube Pemerintah Provinsi Bali pada Jumat, 28 Januari 2022.

"Kami dari Polri memberikan ruang terkait menyelesaikan permasalahan-permasalahan menggunakan kearifan lokal. Karena kita melihat, memandang dan menilai penyelesaian masalah dengan kearifan lokal itu jauh lebih baik dan memberikan rasa keadilan serta manfaat lebih baik. Maka, kearifan lokal bisa digunakan," kata Sigit.

Kapolri Sebut Kedewasaan Politik di 2024 Jauh Lebih Baik Dibanding 2019

Namun demikian, kata Sigit, manakala semua ini tidak bisa berjalan maka kembali bagaimana menggunakan hukum positif. Akan tetapi, Sigit meyakini bahwa penyelesaian secara preemtif dan preventif dengan menggunakan kearifan lokal itu akan menghasilkan yang baik.

"Karena disepakati bersama masyarakat adat dengan kearifan lokal yang ada, sehingga menjadi komitmen bersama. Ini yang harus terus kita kembangkan. Itu suatu komitmen yang dijaga desa adat, dan tentunya komitmen tersebut bisa mempertahankan nilai-nilai yang selama ini menjadi kekayaan di desa adat," jelas dia.

UNS Kerjasama dengan BRI Gelar Program Desa Inspiratif

Provinisi Bali, lanjut dia, merupakan salah satu wilayah yang masih sangat mempertahankan dan menjunjung tinggi nilai luhur adat. Sehingga, hal itu menjadi salah satu daya tarik atau kekuatan Pulau Dewata bagi wisatawan luar negeri maupun dalam negeri.

"Kekuatan utama dari Bali yang tidak dimiliki wilayah lain adalah Bali memiliki kekuatan di desa adat, memiliki kearifan lokal. Ini sampai sekarang terus dipertahankan," ujarnya.

Maka dari itu, Sigit mengapresiasi adanya Bankamda dan forum Sipandu Beradat yang merupakan bentuk kemitraan Polisi dengan masyarakat berbasis community policing, memiliki komponen antara lain Bankamda, pecalang, linmas, satpam dan komponen keamanan lainnya. Dimana, hal itu termasuk Bhabinkamtibmas dan Babinsa sebagai Pembina di tingkat Desa Adat. Selain di Desa Adat, forum Sipandu Beradat ini memiliki komponen di tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi.

"Ini jadi kekuatan baru untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Khususnya menjaga kekayaan desa adat yang di dalamnya ada berbagai macam kegiatan adat, seni, budaya," katanya.

Tentu saja, Sigit mengatakan personel kepolisian tidak seharusnya terpisah dari masyarakat. Melainkan, bergabung sebagai mitra dengan mendorong masyarakat untuk ikut bertanggungjawab terhadap keamanan lingkungannya, menjadikan masyarakat 'polisi bagi dirinya sendiri'.

Oleh karena itu, mantan Kapolda Banten ini menyebut desa adat juga menjadi leading sector terkait dengan proses pertumbuhan perekonomian di tingkat hulu. Demi menciptakan hal itu, lanjut dia, diperlukan adanya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Kita semua tahu bahwa desa adat merupakan basis ekonomi di tingkat hulu, tentunya ini semua harus bisa berjalan dengan lancar. Itu semua bisa terjadi apabila stabilitas kamtibmas di desa adat dapat berjalan dengan baik," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya