Immanuel Ebenezer Dukung Aparat Tangkap Mafia Pupuk

Ilustrasi pupuk Indonesia dari petani.
Sumber :

VIVA – Komisaris Utama Mega Eltra, anak perusahaan Pupuk Indonesia, Immanuel Ebenezer mendukung dan meminta aparat kepolisian dan kejaksaan untuk mengungkap dan menangkap pelaku mafia pupuk.

Pupuk Kaltim Gelontorkan Rp 3 Miliar Gelar Safari Ramadhan 2024 di Bontang

Karena praktik mafia seperti ini, menurutnya semua dirugikan. Baik itu petani yang membutuhkan pupuk, maupun dari Pupuk Indonesia itu sendiri.

"Pupuk Indonesia juga dirugikan. Padahal kita sudah memperingatkan keras agar tidak ada karyawan dan petinggi Pupuk Indonesia terlibat di kejahatan penggelapan pupuk ini," kata Noel, sapaan akrab Immanuel Ebenezer, Jumat 28 Januari 2022.

Mudik Gratis BUMN, PKT Fasilitasi Ratusan Pemudik Rute Bontang ke Samarinda hingga Banjarmasin

Pria yang juga aktivis 98 itu mengatakan, para pelaku penyelewengan pupuk bersubsidi, perlu untuk ditindak tegas. Apakah mereka dari oknum distributor, maupun pada level yang paling bawah. Ia meminta, agar oknum tersebut ditangkap.

"Pupuk Indonesia harus berani menindak tegas dan memecat jika ada distributornya yang terlibat praktek-praktek tidak baik ini. Aparat hukum harus masuk menyelidiki. Jangan ragu untuk mengawasi kejahatan ini," kata Ketua Relawan Jokowi ini.

BPS Sumsel Rilis Nilai Tukar Petani, Naik 2,97 Persen pada Maret

Dengan praktik mafia seperti ini, menurutnya perlu bagi pemerintah hingga aparat hukum untuk meningkatkan pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi. Terutama di daerah-daerah, bahkan sampai pada level ketika pupuk subsidi ini tiba di kios-kios.

"Kalau  distribusi saat masih dari pabrik ke gudang-gudang milik produsen pupuk relative mudah diawasi karena sudah mempunyai sistem yang baik. Problem itu saat keluar dari gudang menuju petani," ucap Noel.

Digitalisasi Untuk Hindari Praktik Mafia

Untuk menghindari mafia pupuk seperti yang terjadi ini, menurutnya perlu digitalisasi penyaluran pupuk. Dia yakin Pupuk Indonesia bisa membuat sistem yang berbasis teknologi tersebut. Dengan begitu, pendataan menjadi lebih akurat.

Sebelumnya, Jaksa Agung ST Burhanuddin memerintahkan setiap kepala satuan kerja baik di kejaksaan tinggi, dan juga para kepala kejaksaan tinggi dan kepala kejaksaan negeri di seluruh wilayah Indonesia, untuk menelusuri dan mengidentifikasi melalui operasi intelijen apakah di wilayah hukum masing-masing ada upaya praktik-praktik curang pupuk bersubsidi. 

"Cermati betul setiap proses distribusi pupuk bersubsidi tersebut apakah tepat sasaran dan segera tindak apabila ada pihak-pihak yang mencoba bermain terkait pupuk. Ungkap adanya mafia pupuk, rakyat butuh keberadaan pupuk," kata Burhanuddin dikutip pada Sabtu, 8 Januari 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya