Klenteng 3 Agama di Malang Ini Simpan Patung Dewa Bumi Bersejarah

Patung Dewa Bumi atau Fu Tek Cen Sen (kanan) di Klenteng Eng An Kiong di Malang
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Kota Malang memiliki bangunan tua dan bersejarah bagi masyarakat Tionghoa yakni Klenteng Eng An Kiong yang terletak di Jalan Laksamana Martadinata. Tempat ibadah tiga agama ini berdiri sejak 3 abad yang lalu tepatnya pada tahun 1825 silam.

Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan

"Jadi Klenteng ini 3 tahun lagi genap berusia 3 abad. Tempat ibadah 3 agama sesuai ajaran Tridharma yakni Tao, Budha dan Konghucu. Tiga agama ini memiliki ruang ibadah khusus di klenteng ini," kata Wakil Ketua Yayasan Klenteng Eng An Kiong Herman Subianto di Malang, Jawa Timur pada Senin, 31 Januari 2022. 

Klenteng Eng An Kiong sendiri berstatus bangunan cagar budaya. Klenteng ini memiliki patung Dewa Bumi yang didatangkan langsung dari China melalui perjalanan laut pada masa lalu. Patung Fu Tek Cen Sen ini dibawa dari provinsi Hokkien China. Tujuan awal pembawa patung ke Indonesia adalah untuk keperluan berdagang.

Terkuak, Warna Ini Bisa Memprediksi Keberadaan Alien

"Jadi patung ini didatangkan dari China naik kapal, berlayar berbulan bulan berlayar ke sini. Mereka berlayar sekitar 2 sampai 3 bulan baru sampai di Malang. Namanya siapa kurang tahu pokoknya dia adalah pedagang dan membawa patung Dewa Bumi ini diperkirakan sebelum 1825," ujar Herman. 

Herman mengatakan, saat tiba, patung ini mendapat perlakuan khusus diselamatkan karena sempat terombang-ambing ombak lautan. Ada ritual sembahyang khusus untuk menyambut patung Dewa Bumi. Patung ini berukuran kecil dan terbuat dari kayu

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

"Ditaruh di sini disembahyangi sebagai rasa terima kasih kepada patung ini karena berbulan-bulan bisa selamat. Bahannya dari kayu dan biasanya ukurannya kecil memang kalau patung dari China itu kecil-kecil," tutur dia.

Saat ini kata dia,jelang tahun baru Imlek seluruh patung dewa dimandikan atau dibersihkan dengan bunga tujuh rupa. Dilakukan juga prosesi Sang Sien atau mengantar para dewa kembali ke kahyangan. 

"Dewa itu memang ada banyak tapi kalau Dewa Bumi itu adalah dewa tertua yang mampu menghadirkan ketenangan hati. Kira-kira usianya hampir 3000 tahun lebih," lanjutnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya