Mantan Pramugari Garuda Kembalikan Uang Rp647,85 Juta ke KPK

Siwi Widi
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima pengembalian uang sejumlah Rp647.850.000 dari mantan pramugari Garuda Indonesia, Siwi Widi Purwanti. Uang tersebut terkait dugaan pencucian uang eks pegawai Direktorat Jenderal Pajak, Wawan Ridwan.

Mangkir dari Pemeriksaan, KPK Bakal Panggil Lagi Gus Muhdlor Pekan Depan

"Dari informasi yang kami terima, saksi Siwi Widi saat ini telah mengembalikan seluruh uang yang diduga dinikmatinya sebagaimana uraian surat dakwaan JPU (Jaksa Penuntut Umum) terkait dengan perkara yang sedang tahap pemeriksaan di persidangan ini," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK Ali Fikri, melalui keterangan tertulis, Rabu, 2 Februari 2022.

Ali menyebutkan, KPK mengapresiasi sikap kooperatif Siwi dan memintanya untuk hadir dan memberikan keterangan di muka persidangan.

Ada yang Janggal dalam Surat Sakit Gus Muhdlor, KPK: Ini Agak Lain Suratnya

Siwi Widi Purwanti, mantan Pramugari Garuda Indonesia.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"KPK apresiasi bagi pihak yang kooperatif mengembalikan uang yang diduga terkait perkara. Namun demikian, untuk menjadi lebih jelas dan terangnya perbuatan terdakwa [Wawan Ridwan], tentu kami berharap saksi juga akan kooperatif hadir ketika keterangannya dibutuhkan di hadapan majelis hakim," ujarnya.

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir Panggilan KPK

Dalam kasus ini, Wawan didakwa menerima suap S$606.250 dari hasil rekayasa pajak para wajib pajak, yakni PT Gunung Madu Plantations, PT Bank PAN Indonesia (Panin) Tbk, dan PT Jhonlin Baratama.

Selain itu, ia juga didakwa menerima gratifikasi Rp1.036.250.000, S$71.250, mata uang dolar Amerika Serikat setara Rp625 juta, serta tiket pesawat sebesar Rp594.900 dan hotel Rp448 ribu dari delapan perusahaan dan satu wajib pajak pribadi. Uang suap dan gratifikasi itu digunakan Wawan untuk membeli sejumlah aset dan diberikan kepada banyak pihak.

Selain Siwi, rekan kuliah anak kandung Wawan (Muhammad Farsha Kautsar) bernama Adinda Rana Fauziah dan Bimo Edwinanto juga menerima uang hasil cuci uang masing-masing Rp39.186.927 dan Rp296 juta.

Kemudian ditransfer beberapa kali kepada Dian Nurcahyo Dwi Purnomo dan keluarganya untuk kepentingan rencana usaha Wawan dan Farsha sejumlah Rp509.180.000.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya