Muhammadiyah Berduka Yahya Muhaimin Wafat: Sosok Intelektual Teladan

Mantan Mendiknas Yahya Muhaimin meninggal dunia
Sumber :
  • Muhammadiyah

VIVA – Keluarga besar Muhammadiyah menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Profesor Yahya Muhaimin, pada Rabu hari ini, 9 Februari 2022. Prof Yahya menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 10.10 WIB di RS Geriatri Purwokerto.

Dedie Rachim Kabarkan Idul Fitri Tingkat Kota Bogor Digelar Bersamaan 10 April

Rencananya, Yahya akan dibawa ke rumah duka di Bumiayu, Jawa Tengah. Sedangkan informasi pemakaman masih menunggu dari pihak keluarga.

Kiprah Prof Yahya di lingkungan PP Muhammadiyah cukup membekas di benak anak muda sekarang. Pada tahun 2000 hingga 2005, Prof Yahya pernah menjadi Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah dan anggota PP Muhammadiyah. Kemudian, dia juga menjabat sebagai Atase Dikbud di Washington DC Amerika Serikat.

6 Perguruan Pencak Silat Indonesia Tersebar di Dunia, Ada Muhammadiyah

Profesi sehari-harinya, Prof Yahya adalah seorang dosen dan guru besar di Universitas Gadjah Mada (UGM). Beliau juga pernah menjabat sebagai Dekan di Fisipol UGM. 

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, semasa mudanya, Prof Yahya dikenal aktif dalam organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Dia kemudian menjadi tokoh yang dikenal dalam organisasi tersebut.

Menteri Muhadjir: Idul Fitri Tahun Ini Hampir Bisa Dipastikan Jatuh pada 10 April

"Beliau adalah guru dan tokoh kami yang rendah hati, bergaul dan ramah menyapa  kepada kader muda Muhammadiyah. Beliau sosok intelektual teladan yang menunjukkan kata sejalan tindakan. Meski kritis tetap rendah hati dan tidak tampak aura arogansi dengan keilmuannya yang mumpuni," kata Haedar Nashir, mengenang sosok Prof Yahya.

Ketika buku dari disertasinya mengusik orang di sekitar istana yang berusaha menggugatnya, lanjut Haedar, Prof Yahya menempuh jalan yang dianggapnya baik tanpa konfrontasi. Tetapi karya puncak intelektualnya tetap menjadi rujukan penting para pengkaji ekonomi politik Indonesia, yang membalik teori Marxisme.

"Ketika saya studi S2 dan S3 di UGM, beliau banyak memberikan perhatian dan dukungan, disertai pesan-pesan kearifannya yang elegan dan tanpa terkesan  menggurui. Beliau beberapa kali pesan dengan mengutip pernyataan Pak AR Fakhruddin, 'Mengurus Muhammadiyah ojo kenceng-kenceng'. Maksudnya, mengelola urusan Muhammadiyah jangan bertegangan-tinggi, moderat saja," ungkapnya.

Di mata Ketum PP Muhammadiyah ini, Prof Yahya merupakan sosok yang sangat moderat dan santun tanpa dibuat-buat. Prof Yahya juga selalu menunjukkan sikap aseli pada umumnya sebagai kader dan tokoh Muhammadiyah yang menghayati kepribadian Muhammadiyah.

Karena itu, ia mendoakan Prof Yahya agar beristirahat dengan damai. Sekaligus juga ia berharap, agar jejak Prof Yahya dapat dijadikan patokan bagi kader-kader PP Muhammadiyah di mana saja.

"Selamat jalan Pak Yahya Muhaimin, jejakmu adalah suluh kecendekiawanan yang autentik bagi kami. Semoga almarhum husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dan ditempatkan di jannatun na'im," tutup Haedar mendoakan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya