Helmy Faishal: Bandingkan Azan dengan Gonggongan Anjing Tak Tepat

Mantan Sekjen PBNU, Ahmad Helmy Faishal Zaini.
Mantan Sekjen PBNU, Ahmad Helmy Faishal Zaini.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Satria Zulfikar

VIVA - Tokoh Nahdlatul Ulama, Helmy Faishal Zaini, mengkritik Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, yang membandingkan antara suara azan dengan gonggongan anjing.

Dinilai Politik Identitas, KPPP Desak KPI Cabut Tayangan Azan Ganjar Pranowo

Keseleo Lidah

"Saya kira Pak Menag mungkin terjadi slip of the tongue, membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing tidak tepat dan tidak kontekstual," kata Helmy Faishal kepada VIVA, Kamis, 24 Februari 2022.

Jumlah Petugas Haji 2024 Dipangkas, Menteri Agama Ajukan Rasio Ideal kepada Arab Saudi

Menurut Helmy, masih banyak perumpamaan lain semisal menyalakan pemutar musik dengan suara terlalu nyaring yang menimbulkan gangguan masyarakat sekitarnya.

Baca juga: Menag Bandingkan Toa Masjid dengan Gonggongan Anjing: Harus Diatur!

Menteri Agama Usulkan Skema Cicilan untuk Ringankan Pelunasan Biaya Haji

Masalah Toa Sebaiknya Serahkan pada Masyarakat

Mantan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menambahkan sebaiknya masalah toa masjid dan mushola negara tidak perlu mengatur dan lebih baik itu diserahkan kepada masyarakat masing-masing saja.

"Prinsipnya negara tidak perlu mengatur tentang penggunaan toa atau speaker masjid. Serahkan kepada masyarakat, jika ada perselisihan biasa diselesaikan dengan rembug atau musyawarah," ujarnya.

Sudah Jadi Tradisi

Menurutnya, panggilan azan dengan menggunakan toa sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat di Indonesia, terutama umat Islam, terlebih saat memasuki bulan suci Ramadhan.

"Namun tetap dalam batas kewajaran dan tidak menimbulkan keresahan dan gangguan di masyarakat," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya