Senjata Tak Kasat Mata Kapolres Turunkan Angka Kejahatan di Nganjuk

Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson menyebut pihaknya memiliki senjata tak kasat mata yang berhasil menurunkan angka kejahatan di kabupaten tersebut. Senjata yang dimaksud tak lain berupa peningkatan kompetensi jajarannya lewat program inovatif Polisi Belajar. 

Pembunuhan di Wonogiri Ternyata Motifnya Sakit Hati, Korban Tidak Boleh Balikan dengan Mantan

“Data yang kami miliki menunjukkan bahwa jumlah kejahatan di Kabupaten Nganjuk menurun dari waktu ke waktu. Hal ini tak lepas dari program Polisi Belajar yang bertujuan meningkatkan kemampuan seluruh personel di jajaran Polres Nganjuk,” katanya kepada wartawan, Sabtu, 12 Maret 2022.

“Program ini mungkin tidak kasat mata sebagaimana misalnya patroli besar-besaran yang bisa dilihat langsung masyarakat, tetapi Polisi Belajar menjadi dasar bagi seluruh upaya pencegahan kejahatan di Polres Nganjuk. Dalam Polisi Belajar inilah kompetensi personel ditingkatkan secara terus-menerus sehingga bisa lebih baik dalam mendeteksi potensi gangguan kamtibmas sehingga bisa lebih dulu dicegah sebelum terjadi. Jadi kita bermain di area hulu yakni bagaimana membangun dan meningkatkan SDM Polri yang Presisi (prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan)” tuturnya. 

Satu dari Lima Polisi yang Ditangkap Terkait Narkoba di Depok Dibebaskan

Sebagaimana data yang disebutkan AKBP Boy Jeckson, angka kejahatan di Kota Angin memang mengalami penurunan sejak dirinya didaulat sebagai Kapolres Nganjuk pada 15 November 2021. Sebanyak 26 kejahatan terjadi pada bulan tersebut atau sudah langsung memperlihatkan penurunan dibanding 31 kasus kejahatan pada Oktober 2021. Angka tersebut kembali berkurang menjadi 19 pada Desember dan 18 pada Januari 2022. Tingkat penyelesaian perkara yang ditangani jajarannya pun meningkat. 

“Peningkatan kompetensi dalam Polisi Belajar ini tentunya tidak cuma terkait pada upaya pencegahan, tetapi juga kemampuan petugas kepolisian dalam menyelesaikan kasus kejahatan yang terjadi. Ini yang membuat tingkat penyelesaian perkara di Polres Nganjuk juga cukup tinggi, yakni 61,53 persen kasus berhasil diselesaikan di November 2021, mencapai 84,21 persen penyelesaian pada bulan berikutnya, dan 83,3 persen penyelesaian di Januari tahun ini,” tutur AKBP Boy Jeckson. 

Anggota Polres Yahukimo Dibunuh OTK, Banyak Luka Tusuk di Tangan hingga Leher

Adapun program Polisi Belajar yang dimaksud AKBP Boy Jeckson merupakan upaya transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan teknis kepada petugas kepolisian di Polres Nganjuk dan seluruh Polsek jajaran. Pada praktiknya, setiap pimpinan satuan memberikan materi dan pengalamannya kepada anggota tim dalam kelas yang bersifat santai dan bisa berlangsung di mana saja. 

Pembelajaran berlangsung cuma selama 15-30 menit di pagi hari dan melibatkan proses interaktif agar pembahasan bisa lebih mendalam. AKBP Boy Jeckson juga menyebut pemahaman personel akan materi yang dibagikan juga diukur lewat soal-soal ujian yang dimasukkan ke dalam aplikasi Polisi Belajar Polres Nganjuk.

“Sebelum program ini, kita sudah mengukur kemampuan jajaran Polres Nganjuk terkait pemahaman akan tugas pemolisiannya dan secara berkala dilakukan tes untuk mengetahui kemajuan masing-masing personel,” tutur AKBP Boy Jeckson. 

“Adapun semua ini kita lakukan untuk mewujudkan bahwa Polri hadir demi membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat dan untuk itu tentunya diperlukan ilmu pengetahuan dan kompetensi yang mumpuni. Selain itu, tak lain untuk sebisa mungkin memastikan pelaksanaan tugas pemolisian di wilayah Polres Nganjuk dan Polsek jajaran berjalan tanpa kesalahan (zero mistake) dan tidak ada keluhan dari masyarakat (zero complaint),” ucap eks Kasat Narkoba Polrestabes Medan tersebut.

Baca juga: Pemukul AKBP Ferikson Masih Diperiksa, 89 Mahasiswa Dipulangkan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya