Aceh Bawa Tanah Makam Sultan Iskandar Muda dan Air Baiturrahman ke IKN

Gubernur Aceh Nova Iriansyah Serahkan Tanah dan Air untuk IKN ke Presiden Jokowi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Gubernur Aceh, Nova Iriansyah turut memberikan tanah dan air dari wilayahnya, untuk lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dalam prosesi penyatuan tanah dan air oleh Presiden Joko Widodo di titik nol pembangunan IKN, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin 14 Maret 2022.

Otorita IKN Dukung Pengembangan Ekosistem Startup di IKN

Prosesi ini dihadiri oleh seluruh gubernur di Indonesia. Mereka membawa tanah dan air yang memiliki kekhasan masing-masing di daerahnya. Termasuk dalam hal ini adalah Provinsi Aceh. 

Gubernur Nova adalah orang kedua yang diberi kesempatan menabur tanah dan air, setelah diawali Gubernur DKI Anies Baswedan. Tanah dan air yang dibawa Gubernur Aceh bersumber dari Makam Sultan Iskandar Muda dan tanah Museum Aceh, serta air dari Masjid Raya Baiturrahman.

Kasus Pemalsuan Surat Lahan, Gubernur Kepri Sebut Bisa Diselesaikan dengan Musyawarah

Makna Tanah dan Air dari Aceh

Nova mengatakan, Pemerintah Aceh mengambil tanah dari komplek Museum Aceh yang menyimpan peninggalan masa Kesultanan Aceh Darussalam. Kesultanan Aceh Darussalam mengalami masa kejayaan ketika dipimpin Sultan Iskandar Muda atau Sultan Meukuta Alam pada 1607-1636 M.

Tolak Pengesahan UU DKJ, PKS Bilang Gedung DPR Belum Dibangun di IKN

Sementara air diambil dari Masjid Raya Baiturrahman, merupakan peninggalan Kerajaan Aceh yang menjadi simbol agama, budaya, dan perjuangan masyarakat Aceh.

Masjid ini tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan dan saksi kejayaan Kerajaan Aceh. Tetapi juga pernah dijadikan markas pertahanan terhadap serangan para penjajah. Air dan tanah ini dibawa untuk mengisi Kendi Nusantara.

Tanah Makam Sultan Iskandar Muda tersebut, kata Nova, mencerminkan kekuatan perjuangan dan keteguhan. Sementara, tanah Museum Aceh dan Air dari Masjid Raya Baiturrahman adalah dua bentuk kesadaran sejarah dan kekuatan ilahiah akan adanya keluhuran dan kepatuhan dalam beragama.

"Diharapkan tanah dan air yang dibawa dari Aceh ini dapat menjadi kekuatan perjuangan dan kekuatan agama agar pondasi pendirian IKN nantinya menjadi kuat," kata Gubernur Nova dalam keterangannya.

Dia juga mengungkapkan, adapun filosofi lain dari tanah dan air Aceh itu adanya kekuatan dan kemandirian daerah dalam membentuk struktur negara, sesuai dengan hadiah maja Aceh, "Adat bak poteumeureuhom, hukom bak syiah kuala," yang jika diartikan mengarah kepada kebudayaan yang diputuskan oleh raja-raja yang pernah memerintah di Aceh.

Dalam konteks IKN, kata Nova, masyarakat Kalimantan Timur harus berlomba dalam membangun Kaltim sebagai calon ibu kota baru negara dengan segenap jiwa dan keintelektualannya.

"Kemudian, hukom bak syiah kuala, adalah bentuk daerah dengan nuansa religi yang sangat kental, jadi poin agamis tentang hukum keagamaan masuk kedalam sila terpenting penegakan pedoman rakyat Aceh. Terkait IKN, kita juga berharap nantinya ibu kota baru negara ini juga punya pondasi seperti hadiah maja Aceh tersebut," ungkap Nova.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya