Coki Cabut Laporannya Terhadap Edy Rahmayadi Terkait Polemik Jewer

Khairuddin Aritonang alias Coki.
Sumber :
  • Putra Nasution/VIVA.

VIVA – Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Utara, menghentikan penyelidikan polemik aksi jewer yang dilakukan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi kepada pelatih biliar Sumut, Khairuddin Aritonang alias Coki. 

Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat

Penghentian tersebut berdasarkan Surat ketetapan Nomor: S.Tap / 05.6/ III /2022/ Ditreskrimum tentang penghentian penyelidikan.

Surat penetapan itu, awalnya beredar luas melalui WhatsApp di kalangan wartawan di Kota Medan. Ketika dikonfirmasi, penghentian itu dibenarkan oleh Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi VIVA, Kamis 17 Maret 2022.

Viral! Oknum Polisi Diduga Aniaya Istrinya, Ini Kata Polda Sumatera Utara

"Pada tanggal 3 Maret 2022, pelapor atas nama Khairuddin Aritonang telah melakukan pencabutan laporan pengaduannya. Dengan membuat surat pernyataan pencabutan laporan pengaduan tanggal 3 Maret 2022," jelas Hadi.

Setelah menyampaikan pencabutan laporan tersebut, Hadi mengatakan pihak kepolisian melakukan pemeriksaan dirinya untuk memastikan sikap hukum yang disampaikan Coki terkait hal tersebut.

PSS Sleman Fokus ke 3 Laga Terakhir demi Hindari Degradasi

"Selanjutnya penyidik melakukan interogasi lanjutan kepada pelapor Khairuddin Aritonang alias Coki Khairuddin atas surat pencabutan pengaduan dan surat pernyataan pencabutan pengaduan. Dengan menerangkan mencabut semua keterangannya tanggal 13 Januari 2022," kata Hadi.

Sebelumnya, Coki membuat laporan yang di sampaikan di SPKT Polda Sumut, Senin, 3 Januari 2022 atas polemik jewer tersebut. Namun, belum diketahui persis penyebab sang pelatih mencabut laporannya tersebut.

Edy Rahmayadi Jewer Coki

Diberitakan sebelumnya, aksi Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi kembali lagi viral. Kali ini, mantan Pangkostrad itu mengusir seorang pelatih biliar, Coki Aritonang saat penyerahan bonus kepada atlet dan pelatih berprestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX di rumah dinas Gubernur Sumut di Kota Medan, Senin 27 Desember 2021.

Dalam video berdurasi 2 menit dan 59 detik, terlihat Edy memberikan motivasi kepada para atlet Sumut itu.

"Kalau sudah jaya Sumatera Utara ini, mau kau ambil semua, ambil," ucap Edy disambut dengan tepuk tangan.

Mantan Ketua PSSI itu, sempat memanggil Coki. Karena tidak ikut tepuk tangan. Edy memanggil dan menyuruh Coki naik ke atas podium. 

"Yang pakai kupluk itu siapa? Kenapa enggak tepuk tangan," sebut Edy sembari menunjuk ke arah Coki.

Coki berdiri dari kursinya dan maju ke depan. Ia sempat berada di sampingnya Gubernur Edy. Ia bertanya kepada pelatih dari atlet mana.

"Atlet apa kau," tanya mantan Pangdam I Bukit Barisan kepada Coki lagi.

Coki kemudian menjawab bahwa dia pelatih biliar."Tak cocok jadi pelatih ini," ungkap Edy.

Kemudian, Edy juga menjewer kuping pelatih itu. Aksi orang nomor satu di Sumut itu, disambut gelak tawa yang hadir dalam acara tersebut.

Dinilai mempermalukan dirinya, Coki turun podium dan meninggalkan Edy begitu saja. Sontak Gubernur Edy tampak emosi, terdengar dari nada bicaranya.

"Sudah, pulang. Tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar. Tak usah lagi di sini," cetus Edy. Edy juga menginstruksikan Dispora Sumut dan Koni untuk mengevaluasi pelatih tersebut.

"Evaluasi. Kadispora, Ketua Koni. Yang tak pantas, tak usah (dipakai lagi)," sebut Edy.

Edy juga mempersilakan kepada atlet yang ingin mengikuti Coki keluar dari rumah dinas Gubernur."Yang tak mau, berdiri, keluar," kata Edy.

Dalam acara itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memberikan bonus kepada atlet berprestasi di PON sebesar Rp11,1 miliar. Edy menyebutkan, ini merupakan penghargaan atas perjuangan para atlet yang telah mengharumkan nama Sumut di level nasional.

“Totalnya Rp11,1 miliar, ini uang menggunakan uang rakyat. 15 juta rakyat Sumut memberikan bonus ini melalui APBD kepada atlet yang berprestasi mengharumkan daerahnya. Jadi kita harus pertanggung jawabkan ini,” kata Edy dalam keterangan tertulis.

Ada 148 orang yang mendapat bonus tersebut, yakni para atlet dan pelatih dari cabang olahraga peraih medali di PON Papua. 

Sumut sendiri meraih 10 medali emas, 22 perak dan 23 perunggu pada ajang yang berlangsung Oktober lalu itu.

Masing-masing atlet peraih medali emas mendapatkan bonus sebesar Rp250 juta, perak Rp125 juta dan perunggu Rp75 juta. Sedangkan pelatih yang atletnya meraih medali mendapat bonus Rp100 juta untuk emas, Rp75 juta perak dan Rp50 juta perunggu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya