Jenderal Andika Geram Danki Berbohong soal 3 Prajurit Gugur di Papua

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa
Sumber :
  • Tangkapan layar video Panglima

VIVA – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengaku sangat kecewa atas kelalaian komandan kompi (Danki) yang berujung pada gugurnya 3 prajurit TNI Satgas Kodim Kodim Yonif Raider 408/Suhbrastha di Desa Tigilobak, Distrik Gome, Puncak, Papua, Kamis, 27 Januari 2022. 

4 Sosok Jenderal Bintang 4 Kelahiran Tanah Sunda, Pernah Jadi KSAD dan Panglima TNI

Kekecewaan Jenderal Andika itu terungkap dari hasil pemeriksaan Danki oleh Puspom TNI AD. Panglima keceewa lantaran Danki telah berbohong dalam memberikan laporan kepada atasan. Sehingga apa yang dilaporkan tidak sesuai dengan kejadian sesungguhnya.

"Ternyata hasilnya berbohong, yang terjadi bukan yang dilaporkan dan yang terjadi sebenarnya ini disembunyikan oleh si danki dari komandan batalion," kata Jenderal Andika Perkasa dalam sebuah video yang diterima, Senin, 21 Maret 2022.

19 Pati TNI Naik Pangkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Menurut Andika, memang benar pelaku penembakan dan pembunuhan terhadap 3 prajurit TNI adalah kelompok kriminal bersenjata. "Tapi juga ada peran ini, peran penggelaran oleh Komandan Kompi yang dalam hal ini sebagai komandan pos, di tempat yang tidak diperhitungkan dan disepelekan," ujarnya
  
Mantan Komandan Paspampres itu menegaskan seluruh jajaran pimpinan TNI memikirkan kondisi anak buah, termasuk mendukung kebutuhan logistik hingga keselamatan para prajurit TNI di lapangan. 

"Kita semua di sini memikirkan dukungan, bagaimana melindungi anggotanya, di sananya begini-begini saja rupanya. Maksudnya, pertimbangan pendek sekali, hanya soal, 'oh kita dapat uang tambahan untuk pengamanan di situ', dikorbankan semua," terang Andika
 
"Jadi saya ingin ada proses hukum terhadap danpos ini atau komandan kompi, ya. Dituntaskan supaya jadi pembelajaran juga," tegasnya

Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1.025 Prajurit Pilihan ke Kongo

Diketahui, ketiga prajurit TNI AD Satgas YR 408/Sbh gugur setelah terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua yang terjadi sekitar pukul 04.30 WIT. 

Kelompok kriminal bersenjata itu tiba-tiba menyerang Pos Koramil Gome sehingga tiga prajurit gugur dan satu prajurit dalam kondisi kritis akibat kena tembak. 

Tiga prajurit yang gugur itu, yaitu Serda M. Rizal Maulana Arifin, Pratu Tupel Alomoan Baraza, dan Pratu Rahman Tomilawa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya