Soal Hujan Berhenti Saat MotoGP Mandalika, Ini Penjelasan BMKG

Petugas BMKG melakukan pemantauan cuaca (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Keberadaan pawang hujan menyedot perhatian publik saat perhelatan MotoGP di Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. 

Mau Pindahkan Hujan di Daerah Bencana Sumatra Barat, BMKG Siapkan 15 Ton Garam

Sebelum motor para pembalap dunia itu mengaspal di Sirkuit Mandalika, turun hujan deras. Pawang Hujan bernama Rara Isti Wulandari melakukan aksinya agar hujan segera berhenti. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika merespons soal pawang hujan dan kondisi cuaca di lokasi Mandalika tersebut. 

Gempa Bumi Lombok, Satu Korban Tertimpa Bangunan

Pawang hujan sirkuit Madalika, Rara Istiati Wulandari

Photo :
  • IG @rara_cahayatarotindigo

"Kami BMKG tidak bisa berkomentar banyak karena tidak begitu paham metode yang digunakan, yang kami thau hanya kearifan lokal saja," kata Sub Koordinator Bidang Prediksi Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani kepada VIVA di Jakarta, Rabu, 23 Maret 2022. 

Kepala BMKG minta Siagakan Pemantau Sungai dan Banjir Lahar Susulan di Sumbar

Ia menjelaskan, BMKG dalam menganalisis dan memprediksi cuaca menggunakan data, memperhitungkan sains dan perkembangannya, serta memanfaatkan metodologi dan teknologi yang saintifik. "Jadi jelas berbeda antara pawang hujan dan BMKG," katanya. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan, mengenai hujan yang terjadi di Sirkuit Mandalika dalam kurun waktu sekitar satu jam. 

"Kenapa hujan berhenti, kalau dari ilmu Meteorologi, awan hujan (jenis awan konvektif seperti yang di Mandalika) umumnya akan menjatuhkan hujan dengan durasi singkat 1-3 jam, atau bahkan tidak sampai 1 jam meskipun hujannya terasa deras disertai kilat/petir dan angin kencang," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya