Polri Diminta Bisa Jelaskan Kepergian Novel Baswedan ke Belanda

Penyidik senior KPK Novel Baswedan (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • Foe Peace

VIVA – Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan pergi ke Belanda untuk mengobati matanya yang terluka usai disiram air keras hampir lima tahun lalu. Namun, kepergian Novel malah jadi pertanyaan Masyarakat Anti Penyelewengan Anggaran (MAPAN).

Brigjen Nurul Bicara Strategi STIK Lemdiklat Cetak Pemimpin Polri yang Mumpuni

Koordinator MAPAN, Apriadi mengatakan alasan mengobati mata masih disangsikan karena belum banyak informasi  di Belanda terdapat rumah sakit atau ahli pengobatan mata.

"Sama dengan masyarakat lainnya, kita ingin prasangka dan praduga tujuan Novel ke Belanda ini dijawab dan diumumkan oleh Kompolnas, setelah memanggil pihak-pihak terkait di Polri," kata Apridi, dalam keterangannya Jumat, 25 Maret 2022.

Ternyata Syarat Usia Minimal Punya SIM Tidak Semuanya 17 Tahun, Cek Aturannya

Dia menjelaskan institusi Polri yang menaungi Novel sebaiknya juga bisa beri keterangan resmi ke publik. Hal ini penting karena status eks penyidik senior KPK itu sudah jadi bagian dari korp Bhayangkara.

Apriadi menambahkan Novel pada pekan lalu juga sudah beri keterangan resmi ke publik terkait rencananya ke Belanda. Menurut dia, dalam pernyataannya ke media, Novel berharap ada teknologi dan pola pengobatan yang bisa menyembuhkan atau setidaknya untuk mencari solusi pengobatan matanya.

Pembunuh Wanita Hamil Ditangkap, Kabur ke Lampung

"Seyogianya Mabes Polri yang memberikan keterangan atau setidaknya mendampingi Novel saat menyampaikan keinginannya ke publik. Kan ada Humas dan Novel bagian dari Polri," tutur Apridi.

Masyarakat Anti Penyelewengan Anggaran (MAPAN) lapor ke Komnas HAM

Photo :
  • Istimewa
 

Dia menyinggung kepergian Novel yang tidak ke Singapura sehingga melanjutkan pengobatan sebelumnya. Dari penelusurannya, ia menyoroti Singapura sebagai salah satu negara memiliki rumah sakit atau tempat pengobatan mata terbaik di dunia.

Pun, dia merujuk pernyataan Novel yang mengakui spesialis mata di Singapura bernama Profesor Donal Tan, adalah orang yang berhasil menyelamatkan 1 dari 2 matanya yang terluka akibat air keras. 

"Novel bahkan menyebut Profesor Donal Tan adalah dokter spesialis terbaik di dunia berdasarkan rating peringkat dokter mata dunia, lalu ngapain ke Belanda?" jelas Apridi. 

Kemudian, ia mempertanyakan anggaran negara yang digunakan untuk membiayai seluruh akomodasi hingga pengobatan mata Novel di Belanda. Menurutnya, previlage atau keistimewaan yang didapat Novel dikhawatirkan bisa memantik kecemburuan nasional para ASN lainnya termasuk Anggota Polri. 

Lebih lanjut, ia menyarankan agar tak jadi prasangka dan praduga yang berujung polemik, Kompolnas sebagai pengawas bisa berkoordinasi dengan Polri. Koordinasi ini dengan meminta penjelasan pihak tertentu. Tujuannya untuk mengklarifikasi sekaligus menjelaskan keberangkatan Novel ke Belanda. 

"Perlu dijelaskan asal muasal dana, ada tidaknya izin termasuk pendampingan dari Polri sebagai institusi/lembaga negara tempat Novel melekat, bertugas dan menjalankan kewajibannya sebagai abdi negara," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya