Petugas Dishub Makassar Ditembak OTK Awalnya Dikira Serangan Jantung

Wakil Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Makassar Kompol Jufri Natsir (kanan) memberikan keterangan tentang kasus dugaan korban penembakan pegawai Dinas Perhubungan di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin malam, 4 April 2022.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar, Sulawesi Selatan masih melakukan penyelidikan terhadap almarhum Najamuddin Sewang, korban diduga ditembak orang tidak dikenal (OTK) awal Ramadhan saat melintas di Jalan Danau Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, Makassar.

Usai Tertibkan Jukir Liar, Apa Solusi Berikutnya dari Pemprov Jakarta?

"Kami dari tim gabungan Polrestabes dibantu Resmob Polda Sulsel masih melaksanakan penyelidikan, siapa pelaku yang melakukan penembakan terhadap Najamuddin Sewang pegawai Dinas Perhubungan tersebut," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jufri Natsir, di Makassar, Selasa, 5 April 2022.

Kejadian itu pada Minggu, 3 April 2022 sekitar pukul 11.00 WITA. Dari rekaman CCTV terlihat korban tiba-tiba menepi di pinggir jalan lalu terjatuh dari sepeda motornya. Awalnya korban diduga kena serangan jantung, lalu dibawa ke rumah sakit terdekat oleh pihak keluarga dan istrinya. Namun Najamuddin dinyatakan meninggal dunia.

Heru Budi Minta Petugas Dishub dan Satpol PP Tertibkan Juru Parkir Liar secara Manusiawi

Setelah dibawa ke rumah duka, Perumahan Residence Alauddin Mas, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, keluarga merasa ada kejanggalan setelah baju korban dibuka ditemukan ada lubang mirip luka peluru.

"Seusai laporan polisi kami terima, ada salah satu pegawai Dinas Perhubungan Makassar, tadinya yang bersangkutan meninggal karena jantung, namun setiba di rumahnya ada kejanggalan," kata Jufri.

Kecelakaan Maut Terjadi Lagi, Bus Harusnya Wajib Sediakan Sabuk Pengaman di Kursi Penumpang

Keluarga kemudian melapor ke Polrestabes, lalu jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk diautopsi guna memastikan apakah korban ditembak. Usai diautopsi jenazah dikembalikan kepada keluarga untuk dimakamkan di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

"Setelah dilakukan autopsi kepada bersangkutan ada luka tembakan di tubuhnya. Namun dalam hal ini, kami pun telah melakukan penyelidikan terkait luka tembakan hasil dari forensik tersebut," ujar dia.

Masih acak

Keluarga Najamuddin Sewang mendesak kepolisian mengungkap kasus itu dan menangkap pelakunya, kata kakak korban, Juni Sewang, di rumah duka, Perumahan Residence Alauddin Mas, Jalan Sultan Alauddin Makassar, Senin malam.

Juni Sewang, memegang foto adiknya, Najamuddin Sewang, korban diduga ditembak or

Photo :
  • ANTARA

Untuk penanganan kasus, kata Juni, polisi masih memeriksa sejumlah saksi, juga rekaman CCTV di lokasi kejadian korban terjatuh dari sepeda motornya, diduga usai tertembak saat pulang melaksanakan tugas sebagai petugas Dinas Perhubungan Kota Makassar.

Selain itu, berdasarkan hasil autopsi di tubuh korban selama lima jam dilaksanakan tim Forensik dan Biddokes Polda Sulsel, ujar Juni, dikatakan betul ada lubang bekas proyektil peluru yang bersarang di bawah ketiak kiri, menembus hingga melubangi dua bagian paru-parunya.

"Itu penyebabnya (korban meninggal). Penjelasan dari polisi, belum ada alurnya, masih acak, kemungkinan itu peluru rakitan," ujar Juni yang juga jurnalis media Harian Berita Kota Makassar ini menuturkan.

Menurut analisisnya sebagai orang awam, berdasarkan video CCTV yang diperoleh, adik bungsunya seperti dibuntuti orang tidak dikenal, diduga sudah terencana. Bahkan saat korban meninggal di lokasi kejadian, tidak ada barang yang hilang di dalam tas selempangnya.

Saat ditanyakan apakah ada permasalahan sebelum adiknya meninggal, menurut dia, tidak ada, baik di lingkungan keluarga maupun teman-temannya. Begitu juga dengan faktor ekonomi, semua baik-baik saja, bahkan adiknya bersama istrinya membuka usaha air sehat isi ulang.

Kejadian itu diketahui setelah istrinya menyampaikan berita duka. Walaupun sehari sebelumnya Juni menegur adiknya karena tidak ikut berziarah ke makam orangtuanya sehari jelang masuk bulan Ramadhan 1443 Hijriah tahun 2022. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya