BPPTKG: Gunung Merapi Mengalami 86 Kali Gempa Guguran

Ilustrasi - Foto udara kondisi puncak Gunung Merapi.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami 86 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada pukul 00.00-24.00 WIB, Selasa, 12 April 2022.

Top Trending: Ramalan Jayabaya hingga Anggota TNI dan Polri Tewas Diserang KKB Sepanjang 2024

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Rabu, mengatakan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat dua kali gempa fase banyak, satu kali gempa tektonik, dan satu kali gempa embusan.

Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas tipis hingga sedang dengan ketinggian sekitar 30 meter di atas puncak.

Merinding! Kisah Nyata Konser Ghaib di Kaki Gunung Merapi, Penonton Hening Tanpa Ekspresi

Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu, 23 Januari 2022.

Photo :
  • ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

Pada periode pengamatan itu, tercatat sembilan kali guguran lava keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah barat daya.

Erupsi Gunung Merapi, Wilayah Boyolali Diguyur Hujan Abu

Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM) rata-rata sebesar 0,01 cm per hari dalam tiga hari.

Berdasarkan hasil analisis morfologi dari 1 sampai 7 April 2022 pada kubah barat daya Merapi tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah dan pada kubah tengah juga tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.

Menurut BPPTKG, selama periode itu volume kubah lava di barat daya tercatat 1.672.000 meter kubik dan volume kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer).

Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga kilometer) dan Sungai Gendol (sejauh lima kilometer).

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung, lata Hanik. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya