Minta Maaf, Dosen UGM Sebut Unggahan Terkait Ade Armando Hanya Gojekan

Kampus Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.
Sumber :
  • www.ugm.ac.id

VIVA – Unggahan seorang dosen FMIPA UGM, Karna Wijaya tentang Ade Armando menjadi viral beberapa hari belakangan ini. Menanggapi hal itu, Karna pun meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi.

Video Anak Kecil Mengendarai Sepeda Motor, Ada Risiko Hukumnya

Karna mengaku unggahannya di media sosial itu merupakan sebatas candaan semata atau gojekan. Terkait unggahannya itu, Karna pun meminta maaf.

"Saya mohon maaf atas kegaduhan ini, terutama karena melibatkan UGM. Dalam tanda kutip mungkin ada sedikit 'pencemaran'. Saya mem-posting sesuatu yang sebetulnya hanya gojekan saja," kata Karna, Senin, 18 April 2022.

Akibat Rem Mendadak, Pengendara Motor Tabrak Pikap hingga Terjungkal

Karna pun angkat bicara tentang unggahannya yang sempat menuliskan kata 'disembelih'. Karna menyebut kata itu tak mengomentari tentang Ade Armando.

Ilustrasi media sosial.

Photo :
  • Pixabay
Viral di Media Sosial Tawuran Brutal Antar Pelajar, 3 Pelaku Terancam Hukuman Penjara 10 Tahun

"Ada kata-kata seperti disembelih. Padahal kata disembelih itu berasal dari statement anu lain. Bukan konteks Ade Armando. Saya kira saya tidak punya bukti ya. Waktu itu saat kegaduhan itu terjadi, Pak Dekan meminta saya buat menghapus itu. Jadi saya lupa screenshot juga," papar Karna.

Meski demikian Karna Wijaya mengakui ada kekeliruan menggunakan diksi dalam unggahannya di media sosial. Diksi yang dipakai ini dinilai Karna Wijaya menimbulkan persepsi yang berbeda.

"Mungkin diksi yang saya tulis persepsinya beda yang ditangkap. Karena bukan bahasa komunikasi verbal langsung. Ada pihak lain yang menangkap diksi saya itu, pemilihan kata-katanya dengan persepsi yang berbeda. Saya minta maaf untuk itu," ucap Karna.

"Sudah saya sampaikan maaf juga ke Pak Rektor. Barangkali diksi yang saya sampaikan menimbulkan kegaduhan di luar sana," kata Karna.

Karna menambahkan lewat akun media sosialnya, dirinya tak hanya mengomentari masalah Ade Armando saja. Berbagai fenomena sosial seperti kasus klitih dan lainnya pun turut dikomentarinya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya