Muhaimin: Banyak Sekali Warga Bangsa Kita Direkrut Pasukan ISIS

Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar
Sumber :
  • DPR RI

VIVA – Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menilai bahwa era media sosial dan digital telah membawa pada tatanan hidup yang serba transparan, satu era yang ibarat hidup tanpa pintu.

PKB dan PKS Sepakati Koalisi di Pilkada Serentak 2024, Khususnya di Jateng dan Jatim

Karena itu, dia mengingatkan agar situasi ini benar-benar menjadi perhatian serius bagi bangsa Indonesia. Ia menjelaskan sejak era media sosial, bahkan jauh sebelum itu, Indonesia menjadi pasar bebas dari seluruh pola pikir, cara pandang ideologi, cara kerja, seluruh kekuatan dunia. 

"Pemikiran tentang sekularisme, radikalisme, sosialisme, komunisme, dan hedonisme serta pemikiran keagamaan sangat subur. Dan [Indonesia] menjadi lahan tempat semua ideologi dunia hadir dan berkompetisi terbuka," kata Muhaimin dalam acara Webinar Ditjen IKP Kominfo dengan tema 'Menangkal Radikalisme dengan Konten Toleransi  Melalui Digital, Selasa, 19 April 2022.

Pilpres Berakhir, Cak Imin Sebut Timnas Amin Akan Dibubarkan Besok Pagi di Rumah Anies

Kelompok teroris ISIS (Ilustrasi)

Photo :

Ketua Umum PKB itu kemudian mencontohkan situasi ketika tahun 2000-an, saat awal ideologi kekerasan berbasis terorisme agama seperti ISIS marak, kala itu ekstremisme begitu cepat dengan daya tariknya masuk ke Tanah Air. 

Video Anak Kecil Mengendarai Sepeda Motor, Ada Risiko Hukumnya

Penyebaran ideologi itu melalui dunia digital dan media sosial. Indonesia masuk dalam daftar yang ditarget sebagai sasaran konsumen utama ideologi itu. "Maka, kita menyaksikan sendiri bagaimana banyak sekali warga bangsa kita direkrut pasukan ISIS," ujar Cak Imin, panggilan akrabnya. 

Situasi ini, menurutnya, menunjukkan bahwa dunia media sosial telah membawa keadaan kehidupan berbangsa seperti tanpa pintu, yaitu "Menerima masuk tamu tanpa kita sadari dan tanpa kita seleksi dengan baik".

Menghadapi keadaan ini, Cak Imin berharap semua warga bangsa agar bisa lebih selektif dan hati-hati dalam mengantisipasinya. Era ini harus menjadi peluang untuk menyelamatkan bangsa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya