Jelang Lebaran, Ini Situasi Terkait COVID-19 di Semarang Raya

Suasana Kota Semarang yang mulai bertambah ramai jelang lebaran.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

VIVA - Aglomerasi Semarang Raya menjadi wilayah tujuan mudik lebaran yang cukup besar. Wilayah ini terdiri dari Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, dan Kota Salatiga.

Gasak Harta Majikan Saat Mudik Lebaran, Pria di Tangerang Ditangkap Polisi

Vaksinasi digencarkan di Semarang Raya jelang lebaran.

Photo :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

Arus Mudik Diprediksi Melonjak Tajam

Masa RAFI 2024, Konsumsi Avtur Naik 10%

Dengan situasi psikologis setelah dua tahun tak boleh mudik karena pandemi, diprediksi untuk tahun ini arus mudik ke wilayah ini akan melonjak tajam. Pemerintah masing-masing daerah tersebut kini menyiapkan betul langkah antisipasi agar tidak terjadi lagi peningkatan kasus COVID-19 di wilayah mereka.

Lalu bagaimana situasi terkini terkait pandemi COVID-19 di wilayah tersebut?

Musim Mudik Lebaran 2024, TPI Imigrasi Soetta Catat Pergerakan Penumpang Naik 10 Persen

Secara umum, situasi terkait pandemi COVID-19 di wilayah aglomerasi Semarang Raya saat ini cukup baik. Seluruh kabupaten/kota yang masuk aglomerasi angka kasus aktifnya turun di angka satu digit alias di bawah 10.

Baca juga: Catat, Titik Perlintasan KA Rawan Macet saat Arus Mudik di Semarang

Data terbaru Dinkes masing-masing daerah yang dirilis melalui website resmi per Jumat, 22 April 2022, adalah sebagai berikut:

Kota Semarang tercatat 4 kasus warga ber-ktp setempat. Kemudian Kabupaten Kendal 6 kasus, Kabupaten Semarang 3 kasus, Kabupaten Demak 3 kasus, dan Kota Salatiga 3 kasus. Total keseluruhan kasus aktif di Semarang Raya ada 19 kasus.

Sementara untuk status leveling PPKM berdasarkan Inmendagri terbaru yang berlaku dari 16 April hingga 9 Mei 2022, hampir seluruhnya bertatus level 1, kecuali Kota Salatiga yang berstatus level 2.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh daerah di Jateng dengan status level apapun untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Secara khusus ia meminta pengelola wisata untuk siap menghadapi lonjakan kunjungan dengan mematuhi aturan prokes.

"Para pelaku wisata kan telah memiliki pengalaman selama dua tahun menghadapi pandemi. Kita minta saja nanti kalau piknik kondisinya apapun, pengelola wajib kontrol, pengunjung wajib masker dan maskernya tidak melorot,” kata Ganjar.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya