Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Ungguli Prabowo-Anies

Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan capres teratas di survei
Sumber :
  • ist

VIVA – Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei nasional terkait dengan calon presiden (Capres) 2024 dengan elektabilitas tertinggi. Dalam survei tersebut, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menang telak mengalahkan sembilan calon lainnya. 

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Perindo Sampaikan 4 Sikap

“Ganjar Pranowo menjadi pilihan tertinggi publik sebagai calon presiden,” tutur Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam keterangan tertulisnya, Senin, 25 April 2022.

Yunarto mengemukakan dalam survei itu pihaknya melakukan simulasi atas elektabilitas sejumlah bakal calon presiden. 

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datang ke Rumah Prabowo, Surya Paloh Sebut Ada Urusan Pilkada

Yunarto menyatakan para responden diberi pertanyaan, seperti ‘Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih sebagai Presiden di antara nama-nama berikut ini?’

Dengan pertanyaan itu, kata Yunarto, Ganjar berada di posisi paling atas dengan 29,2 persen, Prabowo Subianto di bawahnya dengan 23 persen, Anies Baswedan dengan 22,2 persen, Sandiaga Uno dengan 4,9 persen, Ridwan Kamil dengan 4,8 persen. 

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana

Kemudian Agus Harimurti 3,4 persen, Khofifah Indar Parawansa dengan 3,3 persen, Puan Maharani dengan 1,8 persen, Erick Thohir dengan 1,5 persen, dan Airlangga Hartanto dengan 0,7 persen. Sementara sebanyak 7,0 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab. 

“Pada simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo 29.2 persen mendapatkan elektabilitas tertinggi,” tegas Yunarto. 

Survei preferensi sosial dan politik masyarakat ini di gelar pada periode 10 - 17 April 2022. 

Adapun jumlah sampel sebanyak 1220 responden, margin of error kurang lebih 2,83 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sementara unit sampling primer survei (PSU) ini adalah desa/kelurahan dengan jumlah sampel masing- masing 10 orang di 122 desa/kelurahan yang tersebar di Indonesia.

Adapun sampel dipilih sepenuhnya secara acak (probability sampling) dengan menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan memperhatikan urban/rural dan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi.

Baca juga: Survei Charta Politika: Tingkat Kepercayaan Polri di Atas KPK

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya