Novel Baswedan: Bagaimana Mau Kooperatif, Dewas KPK Tak Bisa Dipercaya

Mantan Penyidik KPK Novel Baswedan di Mabes Polri
Sumber :
  • Antara

VIVA – Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan melontarkan kritik keras kepada Dewan Pengawas KPK yang dianggap terus membela pimpinan KPK yang melakukan pelanggaran etik.

Dua 'Bos' Pungli Rutan KPK Minta Maaf Usai Dijatuhi Sanksi Etik Dewas KPK

Terakhir, Dewas KPK gagal menghadirkan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati untuk memberikan klarifikasi kasus dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar terkait pemberikan tiket nonton MotoGP Mandalika.

Menurut Novel, ketidakhadiran Dirut Pertamina untuk memberikan klarifikasi ke Dewas KPK merupakan kesalahan Dewas sendiri. 

Jaksa Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar, Alex Marwata: Ngakunya Uang Hasil Jual Rumah

"Bagaimana orang akan kooperatif ketika Dewas tidak cukup bisa dipercaya? Jangan-jangan orang sudah bersaksi, lalu Dewas malah berpihak ke pimpinan KPK yang bermasalah. Duh," tulis Novel di akun twitter pribadinya, Selasa, 26 April 2022. 
 
Rekan Novel Baswedan sesama mantan penyidik, Yudi Purnomo Harahap juga mengkritik Dewas KPK yang menuduh Dirut Pertamina Nicke Widyawati tidak kooperatif di kasus pelanggaran etik Lili Pintauli Siregar.   

"Daripada nuduh ngga kooperatif, lebih baik Dewas KPK instropeksi diri putusan mereka terhadap pimpinan KPK apa selama ini, jauh dari memuaskan, jadi bagaimana orang bisa percaya jika melihat rekam jejak dewas, apalagi kasus ini tentang Lili komisioner KPK," kata mantan Ketua Wadah Pegawai KPK ini di Twitter.

KPK soal Jaksa Diduga Peras Saksi Rp3 Miliar: Koordinasinya Masih Sumir

Sementara mantan Biro Hukum KPK, Rasamala Aritonang meminta Dewas KPK tidak asal menuding Dirut Pertamina tidak kooperatif terkait kasus Lili Pintauli Siregar. Ia menyarankan Dewas sebaiknya introspeksi diri dan melakukan upaya-upaya persuasif -- jemput bola untuk memperoleh keterangan dari pihak-pihak terkait.  

"Ketimbang menuding orang, Dewas mestinya refleksi. Bagaimana orang mau bantu jika loyo dan melempem. Bergerak donk, datangi Pertamina, audiensi minta tolong dibantu, ngomong baik-baik, pemeriksaan etik bukan penyidikan yang duduk saja bisa suka-suka panggil orang apalagi direksi, coba dibaca UU nya," ungkapnya

Sebelumnya, Anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris menyebut Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati tidak kooperatif untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan pelanggaran etik oleh Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar. Nicke sudah diundang dan dijadwal ulang tapi tidak hadir dalam undangan Dewas KPK.

"Klarifikasi terhadap pihak Pertamina belum tuntas karena Dirut Pertamina tidak kooperatif. Sudah diundang klarifikasi dan dijadwal ulang tetapi tidak hadir," kata Anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 26 April 2022.

Ia berharap Dirut Pertamina Nicke Widyawati kooperatif memberikan klarifikasi terkait dugaan pelanggaran etik oleh Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar.

Seperti diketahui,Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar dilaporkan ke Dewan Pengawasan atau Dewas KPK. atas dugaan mendapatkan fasilitas tiket nonton balapan MotoGP diMandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.   

Selain tiket, Lili diduga mendapat tiket hotel penginapan dari salah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Fasilitas menonton MotoGP itu diduga diterima pada 18-20 Maret 2022.  
 
Sebelumnya, Lili pernah dijatuhi sanksi berat berupa pemotongan gaji pokok sebesar 40 persen selama 12 bulan karena terbukti melanggar kode etik dan pedoman perilaku.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya