Wali Kota Sebut Permintaan BBM di Malang Meningkat Lebih Cepat
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Permintaan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di Kota Malang, Jawa Timur, dilaporkan meningkat beberapa hari menjelang hari raya Idul Fitri. Peningkatan mencapai 15 persen dan elpiji 6 persen sejak Rabu, 27 April 2022.
Sales Branch Manager Pertamina Rayon I Malang Raya, Ahmad Ubaidillah, mengatakan, melihat tren kenaikan itu mereka menyiapkan skema antisipasi pada puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada 29 April. Mereka pun menyiagakan petugas tambahan di tiap SPBU di Kota Malang.
"Hal ini sudah kami antisipasi pada H-10 hingga H+10 lebaran nanti. Memang kalau ada kenaikan konsumsi BBM ada sedikit antrean. Yang penting stok BBM terpenuhi di semua SPBU," kata Ubaidillah, kemarin.
Menurut Wali Kota Sutiaji, peningkatan konsumsi BBM dan elpiji datang lebih cepat. Dia pun meminta masyarakat untuk tidak panik dengan membeli BBM secara berlebihan. Sebab, mereka memastikan ketersediaan BBM dan elpiji di Kota Malang tetap aman selama libur Lebaran.
"Peningkatan ini lebih cepat. Karena prediksi puncak arus mudik baru berlangsung pada Jumat besok. Saya berpesan kepada masyarakat, tidak usah ada kepanikan, karena semua tersedia--elpiji, bensin (BBM) kebutuhan-kebutuhan yang lain," ujar Sutiaji.
Selain itu, Sutiaji mengungkapkan laporan dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang bahwa sejumlah harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan jelang Lebaran. Misalny, ikan asin, ikan laut, gula, tepung terigu, bawang merah, daging ayam hingga minyak goreng.
Pemerintah Kota bersama sejumlah instansi terkait menyiapkan skema operasi pasar agar harga sejumlah komoditas di pasar Kota Malang kembali stabil.
"Sejumlah komoditi itu mengalami peningkatan tapi tidak fluktuatif. Mungkin ada beberapa seperti tepung terigu, cabe, bawang merah naik-nya sampai 20 persen. Meski ada kenaikan harga, masyarakat diharap tenang karena ketersediaan kebutuhan pangan tetap aman," katanya.